Nama :
Anis setianingrum
Kelas : XI TIE
No.Abs :
06
Tugas :
Tkj 12
ROUTING BGP
1. Pengertian
Routing BGP
BGP (Border
Gateway Protocol) merupakan routing protocol jenis EGP (Exterior Gateway
Protocol) . BGP adalah salah satu routing protocol yang menangani jaringan
antar AS (Autonomous System). BGP memiliki kemampuan yang sangat handal dengan
melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan jalur terbaik untuk
mencapai tujuan.
BGP
merupakan metode routing untuk tingkat jaringan yang besar dan rumit yang
disetting secara dynamic guna mempermudah dan mempercekat dalam
pengkonfigurasiannya.
Tujuan BGP
adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada
dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat
jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut
juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga
dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia
luar.
Dengan
mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam
jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah
halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.
2. Jenis-Jenis Routing BGP
Routing
protokol BGP dibagi menjadi dua subbagian besar yang berbeda berdasarkan
fungsi, lokasi berjalannya sesi BGP, dan kebutuhan konfigurasinya yaitu:
a)
IBGP (Internal BGP)
IBGP adalah sebuah sesi BGP yang
terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam satu hak
administrasi, atau dengan kata lain berada dalam satu autonomous system yang
sama.
b)
EBGP (External BGP)
External BGP atau sering disingkat EBGP
berarti sebuah sesi BGP yang terjadi antar dua router atau lebih yang berbeda
autonomous systemnya atau berbeda hak administratif. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk
memudahkan pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan Kita.
3. Paket-Paket
Pada Protokol BGP
ü
Open Message
paket pesan
jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan
informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.
ü
Keepalive Message
bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk
antarkedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua
buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak berisikan
data sama sekali.
ü
Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas
menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini
berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga
sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting.
ü
Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi
rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam
jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu
Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan withdrawn
routes.
4. Atribut-Atribut
BGP
a) Origin
Atribut BGP
yang satu ini merupakan atribut yang termasuk dalam jenis Well known mkitatory.
Jika sumbernya berasal router BGP dalam jaringan lokal atau menggunakan
asnumber yag sama dengan yang sudah ada, maka indicator atribut ini adalah
huruf “i” untuk interior. Apabila sumber rute berasal dari luar jaringan lokal,
maka tkitanya adalah huruf “e” untuk exterior. Sedangkan apabila rute didapat
dari hasil redistribusi dari routing protokol lain, maka tkitanya adalah “?”
yang artinya adalah incomplete.
b) AS_Path
Atribut ini
harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP. Atribut ini
menunjukkan perjalanan paket dari awal hingga berakhir di tempat Kita.
Perjalanan paket ini ditunjukkan secara berurut dan ditunjukkan dengan
menggunakan nomor-nomor AS. Dengan demikian, akan tampak melalui mana saja
sebuah paket data berjalan ke tempat Kita.
c)
Next Hop
Next hop
sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang menjelaskan ke mana selanjutnya
sebuah paket data akan dilemparkan untuk menuju ke suatu lokasi. Dalam EBGP-4,
yang menjadi next hop dari sebuah rute adalah alamat asal (source address) dari
sebuah router yang mengirimkan prefix tersebut dari luar AS. Dalam IBGP-4,
alamat yang menjadi parameter next hop adalah alamat dari router yang terakhir
mengirimkan rute dari prefix tersebut. Atribut ini juga bersifat Wellknown Mkitatory.
d) Multiple
Exit Discriminator (MED)
Atribut ini
berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luar AS untuk mengambil
jalan tertentu untuk mencapat si pengirimnya. Atribut ini dikenal sebagai
metrik eksternal dari sebuah rute. Meskipun dikirimkan ke AS lain, atribut ini
tidak dikirimkan lagi ke AS ketiga oleh AS lain tersebut. Atribut ini bersifat
Optional Nontransitive.
e)
Local Preference
Atribut ini
bersifat Wellknown Discretionary, di mana sering digunakan untuk memberitahukan
router-router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang di-prefer jika
ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut. Atribut ini merupakan
kebalikan dari MED, di mana hanya didistribusikan antar-router-router dalam
satu AS saja atau router IBGP lain.
f)
Atomic Aggregate
Atribut ini
bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah diaggregate (disingkat
menjadi pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan sebagian informasi ada
yang hilang. Atribut ini bersifat Wellknown Discretionary.
g) Aggregator
Atribut yang
satu ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai Router ID dan nomor
Autonomous System dari sebuah router yang melakukan aggregate terhadap satu
atau lebih rute. Parameter ini bersifat Optional Transitive.
h) Community
Community
merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang memiliki
kemampuan memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki satu atau lebih
persamaan. Atribut ini bersifat Optional Transitive.
i)
Originator ID
Atribut ini
akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya routing loop dalam sebuah
jaringan. Atribut ini membawa informasi mengenai router ID dari sebuah router
yang telah melakukan pengiriman routing. Atribut ini bersifat Optional
Nontransitive.
j)
Cluster list
Cluster list
merupakan atribut yang berguna untuk mengidentifikasi router-router mana saja
yang tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan menunjukkan
path-path atau jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga masalah routing
loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.
k) Weight
Atribut yang
satu ini adalah merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk penggunaan di
router keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut dengan priority
tertinggi dan sering digunakan dalam proses path selection. Atribut ini
bersifat lokal hanya untuk digunakan pada router tersebut dan tidak diteruskan
ke router lain karena belum tentu router lain yang bukan bermerk Cisco dapat
mengenalinya. Fungsi dari atribut ini adalah untuk memilih salah satu jalan
yang diprioritaskan dalam sebuah router.
5. Kelebihan
Routing BGP
§
BGP memiliki kemampuan untuk
mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network
multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider).
§
Sangat sederhana dalam instalasi
6. Kekurangan
Routing BGP
§ BGP
mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya.
§ Sangat
terbatas dalam mempergunakan topologi.
7. Langkah-langkah dan Konfigurasi Routing BGP :
Gambar 2.1 Skema
Pengimplementasian Routing BGP
1) Langkah
pertama, hubungkan Mikrotik dengan Laptop untuk konfigurasi menggunakan kabel
UTP type straight.
2) Masuk pada
Mikrotik melalui aplikasi WinBox.
3) Reset
Mikrotik terlebih dahulu apabila Mikrotik tersebut sudah dikonfigurasi
sebelumnya.
4) Ganti nama
Mikrotik Router dengan perintah :
[admin@MikroTik] >system identity set name=(sesuaikan)
5) Tambahkan IP
Address pada masing-masing Router
Mikrotik, dengan cara :
Pada router
1
[admin@Router1]
>ip address add address=192.168.10.2/24 interface=ether3
Pada Router
2
[admin@Router2]
>ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether3
Pada Router
3
[admin@Router3]
>ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether3
[admin@Router3]
>ip address add address=192.168.70.2/24 interface=ether4
Pada Router
4
[admin@Router4]
>ip address add address=192.168.70.1/24 interface=ether3
[admin@Router4]
>ip address add address=192.168.20.2/24 interface=ether4
6) Lakukan
konfigurasi Routing BGP pada masing-masing Router Mikrotik, dengan cara :
Pada Router
1
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=100 router-id=1.1.1.1
[admin@Router1] >routing bgp instance
print
[admin@Router1]>routing
bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.10.1
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router
2
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=200 router-id=2.2.2.2
[admin@Router1] >routing bgp instance
print
[admin @Router1]>routing bgp peer add remote-as=200
remote-address=192.168.20.2
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router
3
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=100 router-id=3.3.3.3
[admin@Router1] >routing bgp instance
print
[admin@Router1]>routing
bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.10.2
[admin@Router1]>routing
bgp peer add remote-as=200 remote-address=192.168.70.1
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router
4
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=200 router-id=4.4.4.4
[admin@Router1] >routing bgp instance
print
[admin@Router1]>routing
bgp peer add remote-as=200 remote address=192.168.20.1
[admin@Router1]>routing
bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.70.2
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing
bgp network add network=192.168.70.0/24
7)
Konfigurasi routing BGP selesai. Lakukan pengecekan pada masing-masing
Router Mikrotik,
dengan perintah :
[admin@Router1]
>ip route print
8) Apabila hasilnya sudah benar, maka Konfigurasi
Routing BGP telah berhasil dilakukan
0 comments:
Post a Comment