Pages

Sunday 24 May 2015

TUGAS TKJ 12 ANIS

Nama          : Anis setianingrum
Kelas          : XI TIE
No.Abs        : 06
Tugas         : Tkj 12


ROUTING BGP

1.     Pengertian Routing BGP
BGP (Border Gateway Protocol) merupakan routing protocol jenis EGP (Exterior Gateway Protocol) . BGP adalah salah satu routing protocol yang menangani jaringan antar AS (Autonomous System). BGP memiliki kemampuan yang sangat handal dengan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan jalur terbaik untuk mencapai tujuan.
BGP merupakan metode routing untuk tingkat jaringan yang besar dan rumit yang disetting secara dynamic guna mempermudah dan mempercekat dalam pengkonfigurasiannya.
Tujuan BGP adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.

2.   Jenis-Jenis Routing BGP
Routing protokol BGP dibagi menjadi dua subbagian besar yang berbeda berdasarkan fungsi, lokasi berjalannya sesi BGP, dan kebutuhan konfigurasinya yaitu:
a)      IBGP (Internal BGP)
 IBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam satu hak administrasi, atau dengan kata lain berada dalam satu autonomous system yang sama.
b)   EBGP (External BGP)
 External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang terjadi antar dua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau berbeda hak administratif.  Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk memudahkan pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan Kita.
3.     Paket-Paket Pada Protokol BGP
ü  Open Message
 paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.
ü  Keepalive Message
bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antarkedua router BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak berisikan data sama sekali.
ü  Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting.
ü  Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan withdrawn routes.
4.     Atribut-Atribut BGP
a)  Origin
Atribut BGP yang satu ini merupakan atribut yang termasuk dalam jenis Well known mkitatory. Jika sumbernya berasal router BGP dalam jaringan lokal atau menggunakan asnumber yag sama dengan yang sudah ada, maka indicator atribut ini adalah huruf “i” untuk interior. Apabila sumber rute berasal dari luar jaringan lokal, maka tkitanya adalah huruf “e” untuk exterior. Sedangkan apabila rute didapat dari hasil redistribusi dari routing protokol lain, maka tkitanya adalah “?” yang artinya adalah incomplete.
b)  AS_Path
Atribut ini harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP. Atribut ini menunjukkan perjalanan paket dari awal hingga berakhir di tempat Kita. Perjalanan paket ini ditunjukkan secara berurut dan ditunjukkan dengan menggunakan nomor-nomor AS. Dengan demikian, akan tampak melalui mana saja sebuah paket data berjalan ke tempat Kita.
c)   Next Hop
Next hop sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang menjelaskan ke mana selanjutnya sebuah paket data akan dilemparkan untuk menuju ke suatu lokasi. Dalam EBGP-4, yang menjadi next hop dari sebuah rute adalah alamat asal (source address) dari sebuah router yang mengirimkan prefix tersebut dari luar AS. Dalam IBGP-4, alamat yang menjadi parameter next hop adalah alamat dari router yang terakhir mengirimkan rute dari prefix tersebut. Atribut ini juga bersifat Wellknown Mkitatory.
d)  Multiple Exit Discriminator (MED)
Atribut ini berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luar AS untuk mengambil jalan tertentu untuk mencapat si pengirimnya. Atribut ini dikenal sebagai metrik eksternal dari sebuah rute. Meskipun dikirimkan ke AS lain, atribut ini tidak dikirimkan lagi ke AS ketiga oleh AS lain tersebut. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.
e)   Local Preference
Atribut ini bersifat Wellknown Discretionary, di mana sering digunakan untuk memberitahukan router-router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang di-prefer jika ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut. Atribut ini merupakan kebalikan dari MED, di mana hanya didistribusikan antar-router-router dalam satu AS saja atau router IBGP lain.
f)   Atomic Aggregate
Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah diaggregate (disingkat menjadi pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan sebagian informasi ada yang hilang. Atribut ini bersifat Wellknown Discretionary.
g)  Aggregator
Atribut yang satu ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai Router ID dan nomor Autonomous System dari sebuah router yang melakukan aggregate terhadap satu atau lebih rute. Parameter ini bersifat Optional Transitive.
h)  Community
Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang memiliki kemampuan memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki satu atau lebih persamaan. Atribut ini bersifat Optional Transitive.
i)    Originator ID
Atribut ini akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya routing loop dalam sebuah jaringan. Atribut ini membawa informasi mengenai router ID dari sebuah router yang telah melakukan pengiriman routing. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.
j)    Cluster list
Cluster list merupakan atribut yang berguna untuk mengidentifikasi router-router mana saja yang tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan menunjukkan path-path atau jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga masalah routing loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat Optional Nontransitive.
k)  Weight
Atribut yang satu ini adalah merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk penggunaan di router keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut dengan priority tertinggi dan sering digunakan dalam proses path selection. Atribut ini bersifat lokal hanya untuk digunakan pada router tersebut dan tidak diteruskan ke router lain karena belum tentu router lain yang bukan bermerk Cisco dapat mengenalinya. Fungsi dari atribut ini adalah untuk memilih salah satu jalan yang diprioritaskan dalam sebuah router.
5.     Kelebihan Routing BGP
§  BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider).
§  Sangat sederhana dalam instalasi
6.     Kekurangan Routing BGP
§  BGP mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya.
§  Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
7.  Langkah-langkah dan Konfigurasi Routing BGP :

Gambar 2.1 Skema Pengimplementasian Routing BGP
1)     Langkah pertama, hubungkan Mikrotik dengan Laptop untuk konfigurasi menggunakan kabel UTP type straight.
2)     Masuk pada Mikrotik melalui aplikasi WinBox.
3)     Reset Mikrotik terlebih dahulu apabila Mikrotik tersebut sudah dikonfigurasi sebelumnya.
4)     Ganti nama Mikrotik Router dengan perintah :
[admin@MikroTik] >system identity set name=(sesuaikan)
5)     Tambahkan IP Address pada masing-masing  Router Mikrotik, dengan cara :
 Pada router 1
[admin@Router1] >ip address add address=192.168.10.2/24 interface=ether3
Pada Router 2
[admin@Router2] >ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether3
Pada Router 3
[admin@Router3] >ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether3
[admin@Router3] >ip address add address=192.168.70.2/24 interface=ether4
Pada Router 4
[admin@Router4] >ip address add address=192.168.70.1/24 interface=ether3
[admin@Router4] >ip address add address=192.168.20.2/24 interface=ether4
6)     Lakukan konfigurasi Routing BGP pada masing-masing Router Mikrotik, dengan cara :
Pada Router 1
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=100 router-id=1.1.1.1
[admin@Router1] >routing bgp instance  print
[admin@Router1]>routing bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.10.1
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router 2
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=200 router-id=2.2.2.2
[admin@Router1] >routing bgp instance  print
[admin            @Router1]>routing bgp peer add remote-as=200 remote-address=192.168.20.2
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router 3
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=100 router-id=3.3.3.3
[admin@Router1] >routing bgp instance  print
[admin@Router1]>routing bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.10.2
[admin@Router1]>routing bgp peer add remote-as=200 remote-address=192.168.70.1
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
Pada Router 4
[admin@Router1] >routing bgp instance set 0 as=200 router-id=4.4.4.4
[admin@Router1] >routing bgp instance  print
[admin@Router1]>routing bgp peer add remote-as=200 remote address=192.168.20.1
[admin@Router1]>routing bgp peer add remote-as=100 remote-address=192.168.70.2
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.10.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.20.0/24
[admin@Router1] >routing bgp network add network=192.168.70.0/24
7)     Konfigurasi routing BGP selesai. Lakukan pengecekan pada masing-masing Router Mikrotik, dengan perintah :
[admin@Router1] >ip route print

8)     Apabila hasilnya sudah benar, maka Konfigurasi Routing BGP telah berhasil dilakukan

0 comments:

Post a Comment