kelompok
nama : devita anggraini (08)
jonny cahyo r (13)
Tutorial IP NAT Dynamic di Packet Tracer
Tutorial Packet Tracer IP NAT Dynamic
Sebelumnya apa itu IP NAT?? IP NAT (Network Address
Translation) ada sebuah proses dimana perubahan dari 1 IP Private/lokal ke IP
global/publik begitu juga sebaliknya. Contoh peristiwa, misalnya ada 1 kantor
yang punya banyak client, nah semua client ini dituntut untuk bisa mengakses
internet dengan berbekal 1 ip public yang tersedia dari ISP yang mereka pakai
(dikarenakan untuk akses internet mesti pakai ip public) . Nah untuk itulah IP
NAT tercipta, jadi dengan berbekal 1 ip public, banyak client dari 1 kantor (ip
private) bisa terkoneksi ke internet. Dan jelas ini sungguh menghemat ip publik
yang ada.
IP private ßà
Router ßà IP public
Nah pada kesempatan kali ini, saya mau berbagi dengan
pembaca semua mengenai tutorial pembuatan IP NAT khususnya untuk IP NAT Dynamic
Ok gambaran jaringan yang akan kita buat seperti ini:
Gambar Skema Keseluruhan Jaringan
Untuk tidak memperpanjang waktu, kita langsung masuk
ke langkah2 pembuatan jaringan sederhana ini:
1.
Gambar Rangka Awal Jaringan
Susun perangkat seperti di atas ini, kemudian configure
switch0
a.
Langkah
pertama yaitu buat vlan
Switch>en
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 100 name Zona_A
VLAN 100 added:
Name: Zona_A
Switch(vlan)#vlan 200 name Zona_B
VLAN 200 added:
Name: Zona_B
b.
Selanjutnya
buat vlan di tiap port switch dan trunk di salah satu port di switch.
Untuk switch port 1 kita jadikan
mode trunk dan selebihnya dijadikan access.
Berikut pembagian port vlan 100 dimulai dari interface
fe 0/2 sampai 0/5 dan vlan 200 dimulai dari 0/6 sampai 0/9
Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet
0/7
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/8
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Untuk mode trunk di port 1
Switch(config)#interface fastEthernet
0/1
Switch(config-if)#switchport mode
trunk
Switch(config-if)#ex
2.
Setelah kita
configure switchnya (dan pastinya semua terkoneksi), saatnya kita masuk ke
configure routernya (router0).
a.
Setingan IP
router port 0/0.100 dan 0/0.200 :
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 100
Router(config-subif)#ip address
192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 200
Router(config-subif)#ip address
192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
b.
Setingan IP
DHCP pool A dan B (router0)
Router(config)#ip dhcp pool A
Router(dhcp-config)#network
192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.1.1
Router(dhcp-config)#ex
Router(config)#ip dhcp pool B
Router(dhcp-config)#network
192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.2.1
Router(dhcp-config)#ex
Gambar Bukti IP DHCP Telah
Berhasil Diconfigure
3.
Gambar Struktur IP dan Port Tiap Router
Setelah membuat semua ip di tiap
port dari masing-masing router sesuai dari gambar diatas
a.
Sekarang
kita set routing protokolnya dengan memakai OSPF
·
Untuk router
0
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.1.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.2.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
·
Router 2
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
Router(config-router)#network
192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
·
Router 1
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.3 area 90
Gambar Bukti OSPF
Berhasil
b.
Setelah jaringan ospf terbentuk, nah sekarang kita set konfigure NAT nya
Konfigure nat untuk sub interface 1 (vlan 100):
Router(config)#ip nat pool 100 192.168.3.5 192.168.3.8 netmask
255.255.255.240
Router(config)#ip nat inside source list 1 pool 100 overload
Router(config)#access-list 1 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ex
c.
Kemudian tentukan port inteface dari router yang akan dijadikan nat
inside dan nat outside.
·
IP NAT inside untuk subinterface 1 (vlan 100):
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#ip nat inside
Router(config-subif)#ex
·
Kemudian ip nat outside di port 0/1 router0
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#ex
Penentuan untuk kondisi inside dan outside yaitu:
IP NAT inside
adalah ip yang akan masuk ke router sedangkan IP NAT outside adalah ip yang
keluar dari router
IP NAT INSIDE à
Router à
IP NAT OUTSIDE
Nah sekarang
kita masuk ke dalam pengecekan apakah IP NAT yang sudah kita konfigurasi telah
berhasil apa belum. Skenario pengecekan ini yaitu dengan cara mengping dari
salah satu PC Zona_A ke PC6 dalam mode simulasi. Kemudian kita akan
capture/forward tiap paket yang dikirim ke tujuan.
1)
Penjelasan
gambar di atas yaitu:
Dapat
dilihat pada packet yang sampai di router0 (berasal dari PC 0), dilihat pada
blok In Layers nya bahwa paket ini berasal dari
192.168.1.2 dan IP tujuannya yaitu 192.168.5.2. Tapi terjadi perubahan di blok Out Layers di mana alamat awal paket ini berubah dari
192.168.1.2 menjadi 192.168.3.5 dengan tujuan 192.168.5.2. Ini
dikarenakan efek dari IP NAT yang kita set di router0 untuk subinterface
0/0.100 dimana dia bekerja untuk merubah ip yang masuk (192.168.1.0/24 dengan
sistim access permit, sehingga IP yang bisa diubah hanya ip yang tertera saja)
ke ip yang lain (192.168.3.5 sampai 192.168.3.8).
2)
Setelah paket sampe di tujuan, maka paket akan dikirimkan
lagi ke alamat asal, tapi disini karena ada sistem NAT yang dibuat, maka paket
akan dikirimkan balik ke ip 192.168.3.5 (di sisi router0)
3)
Setelah paket sampai di router0 (paket kiriman balik ke pc0
dari pc6), maka dapat kita lihat lagi di blok in layer dimana ip berasal dari
192.168.5.2 dengan tujuan 192.168.3.5. Dan di out layer ip alamat asal menjadi
192.168.5.2 dan tujuan paket tersebut ke 192.168.1.2.
Jadi
gambaran umumnya seperti ini
192.168.1.2
à masuk ke router0 à keluar dari router0 IP menjadi
192.168.3.5
Begitu juga
untuk waktu paket dikirim balik.
Yak sekian
tulisan ane kali ini untuk judul tutorial IP NAT Dynamic di Packet Tracer
Mohon maaf
apabila ada kesalahan, ane juga sama-sama belajar
Sehingga ane
menerima kritik dan masukan dari pembaca-pembaca semua untuk menjadi lebih baik
Terima kasih
untuk perhatiannya
Sampai jumpa di
artikel selanjutnya apabila umur masih panjang (heheheheh)
0 comments:
Post a Comment