Dynamic Routing OSPF
Disusun Oleh :
Nama : YOGA RIYAN SETIAWAN
No : 36
Kelas : XI TIE
SMK SAKTI GEMOLONG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing
protokol standar terbuka yang telah di implementasikan oleh sejumlah besar
vendor jaringan. OSPF adalah routing protocol jenis link state yang
dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing
kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF
menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network
menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network.
Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF memilih jalur yang
mempunyai bandwith paling besar.
Cara Kerja OSPF
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut Dijkstra.
Pertama, sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun,
dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur terbaik yang
dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF melakukan converge dengan cepat,
meskipun tidak secepatEIGRP,
dan OSPF mendukung multiple route dengan biaya (cost) yang sama, ketujuan yang
sama. sumber wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/OSPF
Praktikum dillakukan dengan tujuan agar para siswa dapat memahami dan mengetahui apa itu OSPF dan cara kerjanya.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Software Cisco Packet Tracer2. Router
3. PC
4. Kabel Staright dan Kabel CrossOver
IV. LANGKAH PRAKTIKUM
1. Memberi IP address pada setiap PC
Cara memberi IP pada PC yaitu : klik PC dua kali lalu klik Dekstop lalu klik IP Configuration. Berikut gambar IP Address pada PC :
PC0 : IP Address : 192.168.1.2/24
Net Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.1
PC1 : IP Address : 192.168.4.2/24
Net Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.4.1
PC2 : IP Address : 192.168.2.2/24
Net Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.2.1
PC3 : IP Address : 192.168.3.2/24
Net Mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.3.1- Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuat design sederhananya seperti diatas
- Router yang dipakai yaitu tipe "2621XM". Router ini memiliki 2 FashEthernet di (0/0 dan 0/1) padahal yang akan kita gunakan dalam kasus ini adalah Serial danFashEthernet untuk FiberOptic, maka harus menambahkan modul pada Router yang kita miliki diatas
- Langkah awal yang harus kita lakukan menambahkan modul baru yaitu 1 modul serial "WIC-2T" dan 1 modul fashethernet untuk fiber optic "NM-1FE-FX"
- Klik 2x pada Router AA
- (1) matikan terlebih dahulu router agar bisa dipasang modul serial
- (2) klik WIC-2T, modul sekaligus sudah memilik 2 port serial
- (3) klikdan tahan (drag n drop) geser pada point no 4 diatas
- Jika sukses, jangan hidupkan dulu router, perhatikan kelanjutannya
- (1) pada modules pilih "NM-1FE-FX"
- (2) drag n drop gambar pada point no(2) ke pilihan pada no (3)
- Jika sudah terpasang, maka hidupkanlah RouterAA ini
- Lakukan hal yang sama pada RouterBB, RouterCC dan RouterDD
Selanjutnya pasang kabel serialnya
:
- Sekarang setiap router sudah memilik masing-masing :
- 2 port FashEthernet 0/0 dan 0/1 untuk RJ45
- 2 port Serial 0/0 dan 0/1
- dan 1 port FashEthernet 1/0 untuk Fiber Optic
- Perhatikan kelanjutannya
- Klik pilihan Connections dan pilih KabelSerial DCE
- Kemudian hubungkanlah semua router.
- Selanjutnya adalah menyilangkan kabel Fiber pada setiap Router
- Pilih kabel Fiber dan hubungkan Router AA (fa1/0) ke Router DD (fa1/0)
- Router CC (fa1/0) ke Router BB (fa1/0)
- Pada kabel yang terhubung antara RouterAA dan RouterBB jam atau clock ratenya berada pada RouterAA, maka pada RouterAA harus mengaturnya sebesar 9600
- Klik 2x pada RouterAA masuk pada Tab CLI dan pada router lainnya
- Kemudian ketikkan perintah berikut :
ROUTER
AA
·
Router>en
·
Router#configure terminal
·
Router(config)#interface fa0/0
·
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/1
·
Router(config-if)#ip address 10.10.1.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#clock rate 9600
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/0
·
Router(config-if)#ip address 10.10.2.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#clock rate 9600
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#int fa0/1
·
Router(config-if)#ip add 10.10.5.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#router rip
·
Router(config-router)#network
192.168.1.0
·
Router(config-router)#network 10.10.1.0
·
Router(config-router)#network 10.10.2.0
·
Router(config-router)#
ROUTER
BB
·
Router>en
·
Router#configure terminal
·
Router(config)#interface fa0/0
·
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/0
·
Router(config-if)#ip address 10.10.1.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/1
·
Router(config-if)#ip address 10.10.4.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#clock rate 9600
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#int fa0/1
·
Router(config-if)#ip add 10.10.6.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#router rip
·
Router(config-router)#network
192.168.4.0
·
Router(config-router)#network 10.10.1.0
·
Router(config-router)#network 10.10.4.0
·
Router(config-router)#
ROUTER CC
·
Router>en
·
Router#configure terminal
·
Router(config)#interface fa0/0
·
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/0
·
Router(config-if)#ip address 10.10.2.2
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/1
·
Router(config-if)#ip address 10.10.3.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#clock rate 9600
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#int fa0/1
·
Router(config-if)#ip add 10.10.6.2 255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#router rip
·
Router(config-router)#network 192.168.2.0
·
Router(config-router)#network 10.10.2.0
·
Router(config-router)#network 10.10.3.0
·
Router(config-router)#
ROUTER
DD
·
Router>en
·
Router#configure terminal
·
Router(config)#interface fa0/0
·
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/0
·
Router(config-if)#ip address
10.10.3.2 255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#interface se0/1
·
Router(config-if)#ip address 10.10.4.2
255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config)#int fa0/1
·
Router(config-if)#ip add 10.10.5.2 255.255.255.0
·
Router(config-if)#no shutdown
·
Router(config-if)#exit
·
Router(config-if)#ex
·
Router(config)#router rip
·
Router(config-router)#network
192.168.3.0
·
Router(config-router)#network 10.10.3.0
·
Router(config-router)#network 10.10.4.0
·
Router(config-router)#
Dan hasilnya akan seperti dibawah ini :
Kemudian lakukan pengepingan dari
router AA ke router BB dan kalau sukses hasilnya seperti dibawahini :
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah saya lakukan saya dapat mengetahui fungsi dan kegunaan Dynamic Routing OSPF. dan Semakin kecilnya nilai time menunjukkan bahwa pengiriman paket semakin cepat, hal ini menunjukkan bahwa kinerja routing semakin optimal. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak area pada jaringan OSPF dan pengelompokan area yang tepat, maka semakin optimal model routing OSPF. Dengan semakin optimal kinerja routing, maka dapat menekan kinerja Processor, Kebutuhan memori dan Konsumsi bandwidth. Oleh karena itu yang terpenting pada jaringan OSPF adalah perancangan topologi jaringan dan konfigurasi routing OSPF yang tepat. Perancangan topologi jaringan yang baik dapat mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan.
Hasil Praktikum Router dengan Dynamic Routing OSPF dapat diunduh disini
0 comments:
Post a Comment