LAPORAN PRATIKUM
RANCANGAN BANGUN JARINGAN
KONFIGURASI
ROUTING DYNAMIC ROUTING RIP
Disusun Oleh :
1.
Putri
Magalena (24)
2.
Ratna
Oektavia (27)
SMK SAKTI GEMOLONG
Tahun 2014/2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perkembangan IT saat ini menuju
dengan konsep-kosenp social networkingnya, openess, share, colaborations,
mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi / tersebar, scalability,
Concurency dan Transparan, Saat ini terdapat trend teknologi yang masih terus
digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud Computing.
Apabila jaringan memiliki lebih dari satu
kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing.
Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh
protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang
secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi
situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routng didesain
tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun
juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara
manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat
mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur
dilakukan oleh Routing Dinamik.
B.
Tujuan
·
Supaya dapat melakukan konfigursi routig dengan menggunakan metode dynamic
routing
·
Supaya dapat memahami kosep dynamic routing
C.
Alat dan bahan
·
1 unit PC / Laptop
·
Software cisco Packet Tracer
D. Dasar Teori
Dynamic Routing -adalah
sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan
mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara
router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan
yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi
forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini,
router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan
data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses
pengisian data routing di table routing secara otomatis.
[sumber : http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-perbedaan-routing-static-dan.html]
RIP merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. RIP saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik splt horizon with poison reverse.
[sumber : http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-rip-routing-information.html]
[sumber : http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-perbedaan-routing-static-dan.html]
RIP merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. RIP saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik splt horizon with poison reverse.
[sumber : http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-rip-routing-information.html]
E.
Langkah pratkim
Pada percobaan
kali ini akan mengkonfigurasi dynamic routing dengan protocol RIPv2. RIPv2
mendukung subnetting CIDR dan VLSM
seperti dibawah ini :
1.
Buatlah
desain topologi jaringan seperti dibawah ini :
1. Konfigurasi interface
setiap router dan PC
2. Konfigurasi routing
protocol RIPv2 pada setiap router
3. Verifikasi hasil
konfigurasi
v Untuk PC0 :
IP address 192.168.1.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.1.1
IP address 192.168.1.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.1.1
v Untuk PC1 :
IP address 192.168.3.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.3.1
IP address 192.168.3.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.3.1
v Untuk PC2 :
IP address 192.168.5.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.5.1
IP address 192.168.5.2
Subnet Mask 255.255.255.0
Default Gateway 192.168.5.1
2. Konfigurasi routing protocol RIP v2 pada setiap router
Konfigurasi interface Router 0
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname Router0
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no sh
Router0(config-if)#int se0/0/0
Router0(config-if)#clock rate 64000
Router0(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no sh
Router0(config-if)#exit
Router#conf t
Router(config)#hostname Router0
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no sh
Router0(config-if)#int se0/0/0
Router0(config-if)#clock rate 64000
Router0(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no sh
Router0(config-if)#exit
Konfigurasi interface Router 1
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname Router1
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#int se0/0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#int se0/0/1
Router1(config-if)#clock rate 64000
Router1(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#exi
Router#conf t
Router(config)#hostname Router1
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#int se0/0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#int se0/0/1
Router1(config-if)#clock rate 64000
Router1(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config-if)#exi
Konfigurasi interface Router2
Router>en
Router#conf t
Router(config)#hostname Router2
Router2(config)#int fa0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config-if)#int se0/0/0
Router2(config-if)#clock rate 64000
Router2(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config-if)#exi
Router#conf t
Router(config)#hostname Router2
Router2(config)#int fa0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config-if)#int se0/0/0
Router2(config-if)#clock rate 64000
Router2(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router2(config-if)#no sh
Router2(config-if)#exi
Konfigurasi RIPv2 Router0 :
Router0(config)#router rip
Router0(config-router)#version 2
Router0(config-router)#network 192.168.1.0
Router0(config-router)#network 192.168.2.0
Router0(config-router)#version 2
Router0(config-router)#network 192.168.1.0
Router0(config-router)#network 192.168.2.0
Konfigurasi RIPv2 Router1 :
Router1(config)#router rip
Router1(config-router)#version 2
Router1(config-router)#network 192.168.2.0
Router1(config-router)#network 192.168.3.0
Router1(config-router)#network 192.168.4.0
Router1(config-router)#version 2
Router1(config-router)#network 192.168.2.0
Router1(config-router)#network 192.168.3.0
Router1(config-router)#network 192.168.4.0
Konfigurasi RIPv2 Router2 :
Router2(config)#router rip
Router2(config-router)#version 2
Router2(config-router)#network 192.168.4.0
Router2(config-router)#network 192.168.5.0
Router2(config-router)#version 2
Router2(config-router)#network 192.168.4.0
Router2(config-router)#network 192.168.5.0
Router(config)#router rip : masuk ke mode protocol RIP
Router(config-router)#version 2 : menentukan RIPv2 (version 2)
Router(config-router)#network 192.168.4.0 : isikan network yang directly connected
Router(config-router)#network 192.168.5.0 : isikan network yang directly connected.
Router(config-router)#version 2 : menentukan RIPv2 (version 2)
Router(config-router)#network 192.168.4.0 : isikan network yang directly connected
Router(config-router)#network 192.168.5.0 : isikan network yang directly connected.
Verifikasi Hasil Konfigurasi
- Melakukan tes koneksi dari PC0 ke PC1
- Melihat routing pada Router0
Dilihat dari gambar diatas, terdapat 2 jaringan yang terhubung langsung
ditandai "C" dan 3 jaringan terhubung dengan RIP
ditandai "R".
F.
KESIMPULAN
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang
diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik
diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain
yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri
sendiri seperti halnya Router static.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan
parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti
metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran
informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk
pertukaran routingnya.
Selesailah konfigurasi dynamic routing RIPv2 sederhana, jika ada pertanyaan silahkan beri komentarnya, semoga bermanfaat :)
0 comments:
Post a Comment