TUGAS TKJ.12
Dynamic
Routing OSPF
NAMA :FIKA
PITRIA NINGRUM
NO :15(LIMA
BELAS)
KELAS :XI
TIE
SMK
SAKTI GEMOLONG
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
I.
PENDAHULUAN
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan.
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan.
Cara Kerja OSPF
OSPF
Bekerja pada Media Apa Saja :
Seperti telah dijelaskan pada posting sebelumnya ( OSPF – Pengenalan OSPF ), OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol. Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka
Seperti telah dijelaskan pada posting sebelumnya ( OSPF – Pengenalan OSPF ), OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol. Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri, sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka
II. TUJUAN DILAKUKANNYA
PRAKTIKUM
Praktikum
ini dillakukan bertujuan agar para siswa-siswi dapat memahami dan mengerti
serta mengatahui tentang OSPF dan cara kerjanya.
III. ALAT DAN BAHAN
1.
Software Cisco Packet Tracer
2. Router
3. PC
4. Kabel
Staright
5.Kabel CrossOver
II.Langkah praktikum
konfigurasi OSPF
Dari router ke router menggunakan kabel serial,pada kabel
serial salah satu sisi yang saling berhubungan memiliki fungsi clock yang
nantinya harus di konfigurasi, sedangkat dari router ke switch menggunakan
kabel straight, ketika semua perangkat sudah di hubungkan dengan kabel, atur
network ID yang di inginkan (lihat gambar untuk contoh)
Kemudian pada router konfigurasi alamat gateway pada
interface yang terhubung dengan perangkat lain Pada router 1:
Router>en
Router#configure
terminal
Router(config)#interface
fa0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface
s0/1/0
Router(config-if)#ip
address 10.1.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface
s0/1/1
Router(config-if)#ip address 10.2.2.1
255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#exit
Pada router 2:
Router>en
Router#configure
terminal
Router(config)#interface
s0/1/0
Router(config-if)#ip
address 10.1.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#interace
fa0/0
Router(config-if)#ip
address 192.168.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface
s0/1/1
Router(config-if)#ip
add 10.3.3.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface
s0/0/0
Router(config-if)#ip
address 10.4.4.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config)#exit
Pada router 3:
Router>en
Router#configure
terminal
Router(config)#int
fa0/0
Router(config-if)#ip
add 192.168.30.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/0
Router(config-if)#ip
add 10.2.2.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/1
Router(config-if)#ip
add 10.3.3.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface
s0/0/0
Router(config-if)#ip
add 10.5.5.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex Pada router 4 :
Router>en
Router#conf
t
Router(config)#int
fa0/0
Router(config-if)#ip
add 192.168.40.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface
s0/1/0
Router(config-if)#ip
address 10.4.4.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/0/0
Router(config-if)#ip
add 10.6.6.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#interface
s0/1/1
Router(config-if)#ip
add 10.7.7.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex Pada Router 5 :
Router>en
Router#conf
t
Router(config)#int
fa0/0
Router(config-if)#ip
add 192.168.50.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/0
Router(config-if)#ip
add 10.5.5.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/0/0
Router(config-if)#ip
add 10.6.6.2 255.255.255.252 Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/1
Router(config-if)#ip
add 10.8.8.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex Pada router 6 :
Router>en
Router#conf
t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip
add 192.168.60.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/1
Router(config-if)#ip
add 10.7.7.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int
s0/1/0
Router(config-if)#ip
add 10.8.8.2 255.255.255.252
Router(config-if)#clock
rate 64000
Router(config-if)#no
shut
Router(config-if)#ex
Kemudian setelah interface pada
router mendapatkan alamat IP, konfigurasi juga alamat IP pada
PC, pastikan IP antar PC berapa pada
network yang sudah di tentukan, pada PC1
Setelah semua perangkat mendapatkan
alamat IP maka jaringan akan menjadi
Titik-titik hijau menunjukkan bahwa perangkat sudah saling
terhubung, namun untuk bisa saling berkomunikasi, harus di konfigurasi routing
yang di inginkan, maka akan kita konfigurasi routing OSPF pada jaringan ini.
Tetukan area untuk tiap bagian jaringan, ini untuk menentukan tingakat hirarki
pada jaringan, area 0 biasa juga di sebut area backbone.
Pada router 1:
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.10.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.1.1.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network
10.2.2.0 0.0.0.3 area 1
Pada Router 2 :
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.20.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.1.1.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network
10.4.4.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.3.3.0 0.0.0.3 area 0
Pada Router 3:
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.30.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.2.2.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network
10.3.3.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.5.5.0 0.0.0.3 area 0
Pada router 4:
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.40.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.4.4.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.6.6.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.7.7.0 0.0.0.3 area 1
Pada router 5:
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.50.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.5.5.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.6.6.0 0.0.0.3 area 0
Router(config-router)#network
10.8.8.0 0.0.0.3 area 1
Pada router 6:
Router(config)#router
ospf 1
Router(config-router)#network
192.168.60.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network
10.7.7.0 0.0.0.3 area 1
Router(config-router)#network
10.8.8.0 0.0.0.3 area 1
Setelah selesai
konfigurasi routing, maka untuk menguji jaringan dilakukan pengirimian paket
ICMP atau test ping dengan
cara sebagai berikut :
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah saya lakukan saya dapat menyimpulkan bahwa OSPF merupakan
routing protokol standart terbuka , ospf merupakan sebuah protokol
penterjemah antar routing protokol atau
route redistribute.Memanfaatkan algoritma
Shortest Path First (SPF); dimana jalur
terbaik adalah jalur yang mempunyai
cumulative cost yang paling rendah.
Tidak ada batasn penentuan cost ini. OSPF
mendasarkan matric dari cost yang
berbeda-beda antar vendor.
0 comments:
Post a Comment