Pages

Tuesday 19 May 2015

Laporan static NAT FEBRIANA HERAWATI XI TIE


LAPORAN PRAKTIKUM STATIC NAT

Di susun oleh :
FEBRIANA HERAWATI
XI TIE
17



STATIC NAT
NAT (Network Address Translation) adalah sebuah proses yang digunakan untuk menerjemahkan IP ke IP yang lainnya. Misal dari IP Private ke IP Public.
TIPE-TIPE NAT

A. NAT Tipe Statis
NAT Statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat IPnya belum didaftarkan dalam table NAT. NAT Statia terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT
.
B. NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.

C. NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.

D. NAT Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.




Contoh atau konsep gambar jaringan yang akan dibuat seperti dibawah ini:


Gambar Skema Keseluruhan Jaringan
Langkah-langkah pembuatan jaringan sederhana ini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip3TGsy_FG0zklXNz4d5H1phNhe9bsUGZKKJr6JGKDEXN_QrBEa1nHdndS1QADV2pL-eWc87S1yn_T4pKv72TE6SkNzh6GTxvsAbAp_BbptWQCuFBv8ItjfS9Zgr7TiNZobwNVO9JECUo/s1600/1.png1.    



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip3TGsy_FG0zklXNz4d5H1phNhe9bsUGZKKJr6JGKDEXN_QrBEa1nHdndS1QADV2pL-eWc87S1yn_T4pKv72TE6SkNzh6GTxvsAbAp_BbptWQCuFBv8ItjfS9Zgr7TiNZobwNVO9JECUo/s1600/1.png



Gambar Rangka Awal Jaringan

Susun perangkat seperti di atas ini, kemudian configure switch0
a.       Langkah pertama yaitu buat vlan

Switch>en
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 100 name Zona_A
VLAN 100 added:
    Name: Zona_A
Switch(vlan)#vlan 200 name Zona_B
VLAN 200 added:
    Name: Zona_B


b.      Selanjutnya buat vlan di tiap port switch dan trunk di salah satu port di switch.
Untuk switch port 1 kita jadikan mode trunk dan selebihnya dijadikan access. Berikut pembagian port vlan 100 dimulai dari interface fe 0/2 sampai 0/5 dan vlan 200 dimulai dari 0/6 sampai 0/9

Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#interface fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet 0/7
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface fastEthernet 0/8
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#ex

Untuk mode trunk di port 1
Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#ex

2.    Setelah kita configure switchnya (dan pastinya semua terkoneksi), saatnya kita masuk kekonfigure routernya (router0).   
a.       Setingan IP router port 0/0.100 dan 0/0.200 :
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 100
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 200
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

b.      Setingan IP DHCP pool A dan B (router0)
Router(config)#ip dhcp pool A
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#ex
Router(config)#ip dhcp pool B
Router(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1
Router(dhcp-config)#ex
 

         Gambar Bukti IP DHCP Telah Berhasil Diconfigure

3.   
 

Gambar Struktur IP dan Port Tiap Router

Setelah membuat semua ip di tiap port dari masing-masing router sesuai dari gambar diatas
a.       Sekarang kita set routing protokolnya dengan memakai OSPF
·         Untuk router 0
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
·         Router 2
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
·         Router 1
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.3 area 90
 

              Gambar Bukti OSPF Berhasil         

.      Setelah jaringan ospf terbentuk, nah sekarang kita set konfigure NAT nya
Konfigure nat untuk sub interface 1 (vlan 100):
Router(config)#ip nat pool 100 192.168.3.5 192.168.3.8 netmask 255.255.255.240
Router(config)#ip nat inside source list 1 pool 100 overload
Router(config)#access-list 1 permit 192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ex
        
c.       Kemudian tentukan port inteface dari router yang akan dijadikan nat inside dan nat outside.
·         IP NAT inside untuk subinterface 1 (vlan 100):
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#ip nat inside
Router(config-subif)#ex
·         Kemudian ip nat outside di port 0/1 router0
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#ex

Penentuan untuk kondisi inside dan outside yaitu:
IP NAT inside adalah ip yang akan masuk ke router sedangkan IP NAT outside adalah ip yang  keluar dari router
IP NAT INSIDE à Router à IP NAT OUTSIDE

Sekarang kita masuk ke dalam pengecekan apakah IP NAT yang sudah kita konfigurasi telah berhasil apa belum. Skenario pengecekan ini yaitu dengan cara mengping dari salah satu PC Zona_A ke PC6 dalam mode simulasi. Kemudian kita akan capture/forward tiap paket yang dikirim ke tujuan.

1)   
 


Penjelasan gambar di atas yaitu:
Dapat dilihat pada packet yang sampai di router0 (berasal dari PC 0), dilihat pada blok In Layers nya bahwa paket ini berasal dari 192.168.1.2 dan IP tujuannya yaitu 192.168.5.2. Tapi terjadi perubahan di blok Out Layers di mana alamat awal paket ini berubah dari 192.168.1.2 menjadi 192.168.3.5  dengan tujuan 192.168.5.2. Ini dikarenakan efek dari IP NAT yang kita set di router0 untuk subinterface 0/0.100 dimana dia bekerja untuk merubah ip yang masuk (192.168.1.0/24 dengan sistim access permit, sehingga IP yang bisa diubah hanya ip yang tertera saja) ke ip yang lain (192.168.3.5 sampai 192.168.3.8). 

   2)    
 
            

 
Setelah paket sampe di tujuan, maka paket akan dikirimkan lagi ke alamat asal, tapi disini karena ada sistem NAT yang dibuat, maka paket akan dikirimkan balik ke ip 192.168.3.5 (di sisi router0)


                       3)    




Setelah paket sampai di router0 (paket kiriman balik ke pc0 dari pc6), maka dapat kita lihat lagi di blok in layer dimana ip berasal dari 192.168.5.2 dengan tujuan 192.168.3.5. Dan di out layer ip alamat asal menjadi 192.168.5.2 dan tujuan paket tersebut ke 192.168.1.2.
Jadi gambaran umumnya seperti ini
192.168.1.2 à masuk ke  router0 à keluar dari router0 IP menjadi 192.168.3.5
Begitu juga untuk waktu paket dikirim balik.

Kesimpulan

NAT dibagi menjadi 2 NAT Statis dan NAT Dinamis,disini membahas NAT Dinamis. NAT dinamis memetakan beberapa IP address private (lokal) ke beberapa IP address public (internet). Ada dua jenis pemetaan ip address private ini, jika beberapa IP address private dipetakan ke beberapa IP address public disebut sebagai NAT Pool. Jika beberapa IP address private dipetakan ke sebuah IP address public disebut sebagai NAT Overload atau PAT, Port Address Translation. Nah, umumnya NAT overload lebih banyak digunakan dalam penerapan jaringan karena dalam menghemat pemakaian IP address public yang lebih mamadai.
Gambaran secara umum
IP private ßà  Router ßà IP public

Keuntungan NAT
  • Menghemat pemakain IP address public dan menghindari resiko duplikasi IP address
  • Dapat meningkatkan security karena jaringan luar (outside) tidak dapat menembus jaringan lokal (inside) secara langsung.
  • Memudahkan manajemen jaringan dari proses pengalamatan ulang ketika berganti ISP.
Kekurangan NAT
  • Ada aplikasi Internet yang tidak dapat berjalan menggunakan NAT
  • Proses translasi dapat menimbulkan delay switching
  • Menghilangkan kemampuan traceability end-to-end IP.


Sekian laporan dari saya, kurang lebih nya saya mohon maaf. Terima kasih.


0 comments:

Post a Comment