TUGAS
TKJ 12
STATIC
NAT
NAMA :
TRI WAHYUNI
NO : 34
KELAS:
XI TIE
SMK
SAKTI GEMOLONG
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
I.
PENDAHULUAN
Pengertian Static NAT
NAT (Network Address Translation) adalah suatu metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan
satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan
alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (Security), kemudahan serta
fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan IP atau internet protocol yang bersifat privat IP belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat IP dapat mengakses internet dengan menggunakan IP Privat atau bukan menggunakan IP Public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan IP Privat dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
NAT digunakan untuk mentranslasikan IP Lokal ke IP Global ataupun sebaliknya. Misalnya kita punya server di jaringan lokal menggunakan IP Private, tentunya server tersebut hanya bisa diakses dari jaringan lokal atau dengan cara VPN dari internet ke jaringan lokal kantor. Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin server tersebut dapat diakses dari internet tanpa menggunakan VPN, nah kita bisa memanfaatkan fitur NAT untuk menjadi solusinya. NAT juga bermanfaat bila ada user-user dengan ip private di jaringan lokal ingin mengakses ke internet, karna jika tanpa adanya NAT user dengan ip private tidak akan bisa akses ke internet. Kita dapat mengkonfigurasi NAT pada Cisco Router, dengan beberapa cara , diantaranya :
A. NAT Tipe Statis
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan IP atau internet protocol yang bersifat privat IP belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat IP dapat mengakses internet dengan menggunakan IP Privat atau bukan menggunakan IP Public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan IP Privat dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
NAT digunakan untuk mentranslasikan IP Lokal ke IP Global ataupun sebaliknya. Misalnya kita punya server di jaringan lokal menggunakan IP Private, tentunya server tersebut hanya bisa diakses dari jaringan lokal atau dengan cara VPN dari internet ke jaringan lokal kantor. Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin server tersebut dapat diakses dari internet tanpa menggunakan VPN, nah kita bisa memanfaatkan fitur NAT untuk menjadi solusinya. NAT juga bermanfaat bila ada user-user dengan ip private di jaringan lokal ingin mengakses ke internet, karna jika tanpa adanya NAT user dengan ip private tidak akan bisa akses ke internet. Kita dapat mengkonfigurasi NAT pada Cisco Router, dengan beberapa cara , diantaranya :
A. NAT Tipe Statis
NAT
Statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip
ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau
destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu
alamat ip bila translasi alamat IPnya belum didaftarkan dalam table NAT. NAT
Statia terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat
global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu
secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan
pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah
NAT.
B. NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
C. NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.
D. NAT Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.
Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multirequest dari sebuah alamat IP dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan Dual Wan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.
II. TUJUAN DILAKUKANNYA PRAKTIKUM
B. NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.
C. NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.
D. NAT Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.
Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multirequest dari sebuah alamat IP dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan Dual Wan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.
II. TUJUAN DILAKUKANNYA PRAKTIKUM
Praktikum
ini dillakukan bertujuan agar para siswa-siswi dapat memahami dan mengerti
serta mengatahui tentang STATIC NAT dan cara kerjanya.
III. ALAT
DAN BAHAN
1.
Software Cisco Packet Tracer
2. PC
Topologi
Pada topologi diatas saya
menggunakan 2 buah router 2911, 2 buah switch 2960, 1 buah pc, dan 1 buah
server. Pada topologi tersebut ip address pada pc0 akan dirubah menjadi ip
address dari router0. Supaya router bisa berkomunikasi dengan server yang
berada jaringan yang berbeda. Berikut ini pengisian ip address:
Router0
- se0/0/0 : 10.10.10.1/24
- gig0/0 : 192.168.1.1/24
Router1
- se0/0/0 : 10.10.10.2/24
- gig0/0 : 192.168.2.1/24
PC
- fa0/0 : 192.168.1.10/24 gateway 192.168.1.1
Server
- fa0/0 : 192.168.2.10/24 gateway 192.168.2.1
Konfigurasi Router0
1. IP Address :
2. Static NAT
Perintah ip nat inside source
digunakan untuk mengidentifikasikan ip address mana yang akan di translasikan.
Dalam kasus diatas ip 192.168.1.10 akan di translasikan menjadi ip 10.10.10.1.
IP nat inside pada interface gig0/0 mengidentifikasikan bahwa interface
tersebut berada pada jaringan lokal, sedangkan ip nat outside pada interface
se0/0/0 untuk mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada jaringan
luar.
3.
Static Route :
Digunakan supaya router0 bisa
mengenali jaringan yang berada pada router1, yaitu 192.168.2.0/24
Konfigurasi
Router1
1.
IP Address :
2.
Verifikasi
Konfigurasi pada Client
Untuk melakukan verifikasi bisa
menggunakan perintah berikut :
- show ip nat translation
- debug ip nat
show ip nat translation 1
Apabila menggunakan perintah atas
akan muncul informasi protocol, ip inside global, ip inside local, ip outside
local, dan ip outside global. Tampilan diatas merupakan informasi awal ketika
masih belum ada komunikasi satu sama lain.
3.Ping Client to Server
Terlihat pc0 bisa melakukan ping
menuju server. Loh mana fungsi natnya ? kok gak ada beda dengan konfigurasi
yang sudah sudah ?
Untuk melihta hasil darikonfigurasi
static nat. Lakukan show ip nat kembali untuk melihat informasi terbaru dari
translasi nat.
4.
show ip nat translation 2
Terlihat informasi telah berubah,
disana terlihat protocol yang sedang berjalan yaitu ICMP(ping), dan ip outside
local/global adalah ip dari jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada
router1.
Untuk melihat proses translasi menggunakan
perintah debug ip nat.
5.
debug ip nat
Terlihat source packet dari
192.168.1.10 yang di translasikan menjadi 10.10.10.1 menuju destinasi
10.10.10.2, dan 192.168.2.10 pada router1.
Apabila verifikasi sudah seperti
diatas, maka konfigurasi static nat telah berhasil dilakukan.
0 comments:
Post a Comment