TUGAS TKJ 12
“DYNAMIC NAT”
Disusun Oleh
Nama :
Puput Sekarningsih
No :
28
Kelas :
XI TIE
SMK SAKTI Gemolong
Tahun Pelajaran 2014/2015
Konfigurasi Ip NAT Dynamic di Packet Tracer
A. Pengertian
NAT Dynamic
NAT Dynamic adalah pemetaan IP yang akan dialihkan dengan IP pembungkus dilakukan
secara random. Jadi, jika pada proses NAT pertama sebuah IP address
dibungkus dengan IP A, ada kemungkinan pada proses NAT yang selanjutnya IP
tersebut akan dibungkus dengan IP B, C, dll.
B. Tujuan Dari
Ip NAT Dynamic
Untuk menerjemahkan beberapa ip lokal ke beberapa ip global ataupun
sebaliknya. Proses penerjemahannya secara dynamic, jadi pada translasi ip nya
tidak selalu sama seperti NAT Static.
C. Cara
Konfigurasi Pada NAT Dynamic
Gambaran secara umum
IP private
ßà Router ßà IP public
gambaran
jaringan yang akan kita buat seperti ini:
Gambar Skema Keseluruhan Jaringan
Gambar
Rangka Awal Jaringan
Susun perangkat seperti di atas ini,
kemudian configure switch0
a.
Langkah
pertama yaitu buat vlan
Switch>en
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 100 name Zona_A
VLAN 100 added:
Name: Zona_A
Switch(vlan)#vlan 200 name Zona_B
VLAN 200 added:
Name: Zona_B
b. Selanjutnya buat vlan di tiap port
switch dan trunk di salah satu port di switch.
Untuk switch port 1 kita jadikan
mode trunk dan selebihnya dijadikan access.
Berikut pembagian port vlan 100
dimulai dari interface fe 0/2 sampai 0/5 dan vlan 200 dimulai dari 0/6 sampai
0/9
Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#interface fastEthernet
0/2
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport access
vlan 100
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/7
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/8
Switch(config-if)#switchport access
vlan 200
Switch(config-if)#ex
Untuk mode trunk di port 1
Switch(config)#interface
fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport mode
trunk
Switch(config-if)#ex
2. Setelah kita configure switchnya
(dan pastinya semua terkoneksi), saatnya kita masuk ke
configure routernya (router0).
a.
Setingan IP router port 0/0.100 dan
0/0.200 :
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 100
Router(config-subif)#ip address
192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation
dot1Q 200
Router(config-subif)#ip address
192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#no shut
Router(config-subif)#ex
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
b. Setingan IP DHCP pool A dan B
(router0)
Router(config)#ip dhcp pool A
Router(dhcp-config)#network
192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.1.1
Router(dhcp-config)#ex
Router(config)#ip dhcp pool B
Router(dhcp-config)#network
192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router
192.168.2.1
Router(dhcp-config)#ex
Gambar Bukti IP DHCP Telah Berhasil Diconfigure
Gambar Struktur IP dan Port Tiap
Router
Setelah membuat semua ip di tiap
port dari masing-masing router sesuai dari gambar diatas
a.
Sekarang kita set routing
protokolnya dengan memakai OSPF
·
Untuk router 0
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.1.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.2.0 0.0.0.255 area 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
·
Router 2
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.3.0 0.0.0.15 area 90
Router(config-router)#network
192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
·
Router 1
Router(config)#router ospf 90
Router(config-router)#network
192.168.4.0 0.0.0.3 area 90
Router(config-router)#network
192.168.5.0 0.0.0.3 area 90
Gambar Bukti OSPF
Berhasil
b. Setelah jaringan ospf terbentuk, nah
sekarang kita set konfigure NAT nya
Konfigure nat untuk sub interface 1
(vlan 100):
Router(config)#ip nat pool 100
192.168.3.5 192.168.3.8 netmask 255.255.255.240
Router(config)#ip nat inside source
list 1 pool 100 overload
Router(config)#access-list 1 permit
192.168.1.0 0.0.0.255
Router(config)#ex
c.
Kemudian tentukan port inteface dari
router yang akan dijadikan nat inside dan nat outside.
·
IP NAT inside untuk subinterface 1
(vlan 100):
Router(config)#interface
fastEthernet 0/0.100
Router(config-subif)#ip nat inside
Router(config-subif)#ex
·
Kemudian ip nat outside di port 0/1
router0
Router(config)#interface
fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip nat outside
Router(config-if)#ex
Penentuan untuk kondisi inside dan
outside yaitu:
IP NAT inside adalah ip yang akan
masuk ke router sedangkan IP NAT outside adalah ip yang keluar dari
router.
IP NAT INSIDE à Router à IP NAT OUTSIDE
Nah sekarang kita masuk ke dalam
pengecekan apakah IP NAT yang sudah kita konfigurasi telah berhasil apa belum.
Skenario pengecekan ini yaitu dengan cara mengping dari salah satu PC Zona_A ke
PC6 dalam mode simulasi. Kemudian kita akan capture/forward tiap paket yang
dikirim ke tujuan.
1)
Penjelasan gambar di atas yaitu:
Dapat dilihat pada packet yang
sampai di router0 (berasal dari PC 0), dilihat pada blok In Layers nya bahwa paket ini berasal dari 192.168.1.2
dan IP tujuannya yaitu 192.168.5.2. Tapi terjadi perubahan di blok Out Layers di mana alamat awal paket ini berubah dari
192.168.1.2 menjadi 192.168.3.5 dengan tujuan 192.168.5.2. Ini
dikarenakan efek dari IP NAT yang kita set di router0 untuk subinterface
0/0.100 dimana dia bekerja untuk merubah ip yang masuk (192.168.1.0/24 dengan
sistim access permit, sehingga IP yang bisa diubah hanya ip yang tertera saja)
ke ip yang lain (192.168.3.5 sampai 192.168.3.8).
2)
Setelah
paket sampe di tujuan, maka paket akan dikirimkan lagi ke alamat asal, tapi
disini karena ada sistem NAT yang dibuat, maka paket akan dikirimkan balik ke
ip 192.168.3.5 (di sisi router0)
3)
Setelah
paket sampai di router0 (paket kiriman balik ke pc0 dari pc6), maka dapat kita
lihat lagi di blok in layer dimana ip berasal dari 192.168.5.2 dengan tujuan
192.168.3.5. Dan di out layer ip alamat asal menjadi 192.168.5.2 dan tujuan
paket tersebut ke 192.168.1.2.
Jadi gambaran umumnya seperti ini
192.168.1.2 à masuk ke router0 à keluar dari router0 IP menjadi
192.168.3.5
Begitu juga untuk waktu paket
dikirim balik.
“SEMOGA BERMANFAAT J”
0 comments:
Post a Comment