Nama : LUSY DWI HANDAYANI
No : 22
Kelas : XI.TIE
MATERI
STATIC ROUTING
A.
Definisi
Static Route
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan
routing table dengan konfigurasi manual. Suatu static route akan berfungsi
sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam
internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default
route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local
router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana
digunakan untuk meneruskan paket.
B.
Konsep
static Route
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan
pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP
address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entry –
suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus
diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam routing table, dan
tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut.
Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat
dan benar.
Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk
setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya
kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu
mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari
router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya.
Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus
meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung
kepadanya.
C.
Jenis-
jenis tipe routing pada tipe Static
1. Next Hop
Tipe routing jenis ini adalah dengan
cara mengenalkan jaringan berikutnya.
Misalnya :
R1(config)#ip route 209.165.200.224
255.255.255.224 12.12.12.2
R1(config)#ip route 209.165.201.0
255.255.255.252 12.12.12.2
R1(config)#ip route 192.168.2.64
255.255.255.192 12.12.12.2
2. Exit interface
Tipe routing jenis ini adalah dengan
cara mengenalkan Serila router berikutnya atau dengan menggunakan ID jaringan
yag dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0
255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 Serial0/0/0
3. Sumarization
Adalah tipe Routing dengan cara
mengnolkan ip address yang tidak konsisten namun ada ketentuan lain, bahwa ip
address yang dapat dinolkan harus memiliki tipe ip address yang sama
Seperti missal :
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255
Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
Serial0/0/1
Menjadi :
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252
Serial0/0/1
4. Default route
Adalah tipe routing dengan cara
melemparkan ID jaringan yang dituju Karena tidak tau dengan pasti alamat ID
yang dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0
Serial0/0/0
D.
Cara Kerja
Routing Static
Cara kerja static routing dapat
dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel
routing
3. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data
Route
[command] [Destination] [mask] [netmask] [gateway]
Route menerima empat opsi:
ü add menambahkan route ke tabel
ü delete menghapus route dari tabel
ü change mengubah routing pada entri tabel
ü print mencetak tabel routing
1. destination
adalah parameter pilihan yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan
disebutkan pada entri tabel routing.
2. mask adalah
netmask dari destination.
3. gateway adalah
parameter pilihan yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan
saat melakukan routing datagram ke tujuan.
E.
Kelebihan
dan Kekurangan Router Static
1.
Keuntungan Static Route
a.
Static route lebih aman dibanding dynamic route
b.
Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic
routing
protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak
traffic.
2.
Kerugian
a.
Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya
jika terdiri
dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
b.
Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
F.
Contoh
Misal Mengkonfigurasi Rute Statis
Menggunakan Alamat "Next-Hop"
Konfigurasi rute statis di R1
R1 # configure terminal
R1 # interface Serial0/0/0
R1 # ip address 172.16.2.1
255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R1 # no shutdown
Konfigurasi rute satis di R2
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/0
R2 # ip address 172.16.2.2
255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.2
255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
Konfigurasi rute satis di R3
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.1
255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown
Misal Mengkonfigurasi Router dengan
Alamat Next Hop
Konfigurasi Alamat next Hop di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
192.168.1.2
R1 # ip route 192.168.1.0
255.255.255 172.16.2.2
R1 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 172.16.2.2
Konfigurasi Alamat next Hop di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
172.16.2.1
R2 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 192.168.1.1
Konfigurasi Alamat next Hop di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255
192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
192.168.1.2
Gunakan ping untuk memeriksa
konektivitas antara host
PC1 => PC2
PC1 => PC3
PC2 => PC1
PC2 => PC3
PC3 => PC1
PC3 => PC2
Setelah langkah selesai, cobalah
untuk mengkonfigurasi router dengan tipe routing yang lain seperti Exit
Interface, Sumarization dan Default route dengan petunjuk dibawah ini.
Misal Mengkonfigurasi Router dengan
Alamat Exit Interface
Apabila mengkonfigurasi router
dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti Next Hop, namun
terlebih dahulu menghapus konfigurasi next hop yang sudah terkonfigurasi, baru
setelah itu memulai konfigurasi Exit Interface
Konfigurasi Alamat exit Interface di
R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0
255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255
Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat Exit interface di
R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat Exit Interface di
R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255
Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
Serial0/0/1
Misal Mengkonfigurasi Router dengan
Alamat Sumarition
Apabila mengkonfigurasi router
dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti exit interface, namun
terlebih dahulu menghapus konfigurasi exit interface yang sudah terkonfigurasi,
baru setelah itu memulai konfigurasi Sumarization
Konfigurasi Alamat sumarization di
R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255
Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.0.0
255.255.252 Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat sumarization di
R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat sumarization di
R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252
Serial0/0/1
Misal Mengkonfigurasi Router dengan
Default Route
Apabila mengkonfigurasi router
dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti sumarization, namun
terlebih dahulu menghapus konfigurasi sumarization yang sudah terkonfigurasi,
baru setelah itu memulai konfigurasi Default Route
Konfigurasi Alamat Default Route di
R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 0.0.0.0 0.0.0.0
Serial0/0/0
Konfigurasi Alamat Default route di
R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255
Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0
255.255.255 Serial0/0/1
Konfigurasi Alamat Default route di
R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252
Serial0/0/1
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT STATIC ROUTING DENGAN TIGA ROUTER PADA PACKET
TRACER
1.
Buka aplikasi cisco packet tracer ,
buatlah desain static routing dengan menggunakan :
·
3buah router
·
3buah switch
·
3buah pc
2. Berilah masing-masing jaringan ,Network/ip
Address nya. Missal pada gambar diatas kita beri :
PPC0
·
Pada
router0
·
Int
se0/0/0 : 56.56.56.28/8
·
Int
fa0/0 : 28.28.28.54
·
Ip
Address Pc : 28.28.28.28/8 255.0.0.0
PC1
·
Pada
router 1
·
Int se0/0/0 :
56.56.56.56/8 clock rate : 64000
·
Int se0/0/1 :
172.84.84.28/16
·
Int
fa0/0 : 172..28.28.56
·
Ip
address pc : 172.28.28.28 255.255.0.0
PC2
·
Pada
router 2
·
Int
se0/0/0 : 172.84.84.84/16
·
Int
fa0/0 : 192.168.28.56
·
Ip
address pc : 192.168.28.28/24 255.255.255.0
3. Lakukan konfigurasi router 0 seperti pada
gambar berikut :
4. Lakukan konfigurasi router1 seperti
pada gambar berikut :
5. Lakukan konfigurasi router 2 seperti
pada gambar berikut :
6.
Apabila
semua router telah anda konfigurasi, maka lakukanlah pengecekan dengan cara
klik command prompt pada cisco packet tracer anda. Ketikkan “Ping 172.28.28.28”
dan seterusnya paca setiap PC di ping dengan ip address Pc yang lain.
~SELAMAT MENCOBA~
0 comments:
Post a Comment