Pages

Wednesday, 27 May 2015

TUGAS TKJ 12 (STATIC NAT)

TUGAS TKJ 12
STATIC NAT





NAMA : TRI WAHYUNI
NO : 34
KELAS: XI TIE






SMK SAKTI GEMOLONG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015



I.                   PENDAHULUAN


Pengertian Static NAT
NAT (Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (Security), kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
NAT merupakan salah satu protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan IP atau internet protocol yang bersifat privat IP belum teregistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat IP dapat mengakses internet dengan menggunakan IP Privat atau bukan menggunakan IP Public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakan untuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, dan mentranslate atau menterjemahkan IP Privat dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan.
NAT digunakan untuk mentranslasikan IP Lokal ke IP Global ataupun sebaliknya. Misalnya kita punya server di jaringan lokal menggunakan IP Private, tentunya server tersebut hanya bisa diakses dari jaringan lokal atau dengan cara VPN dari internet ke jaringan lokal kantor. Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin server tersebut dapat diakses dari internet tanpa menggunakan VPN, nah kita bisa memanfaatkan fitur NAT untuk menjadi solusinya. NAT juga bermanfaat bila ada user-user dengan ip private di jaringan lokal ingin mengakses ke internet, karna jika tanpa adanya NAT user dengan ip private tidak akan bisa akses ke internet. Kita dapat mengkonfigurasi NAT pada Cisco Router, dengan beberapa cara , diantaranya :

A. NAT Tipe Statis
NAT Statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat IPnya belum didaftarkan dalam table NAT. NAT Statia terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT.

B. NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem pool dan NAT sistem overload.

C. NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NAT tersebut pada umumnya merupakan logika Fuzzy atau jika lambang yang nilai translasinya belum pasti, dalam sistem pool suatu request belum tentu akan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. NAT dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.

D. NAT Sistem Overload
NAT dengan sistem Overloading menggunakan logika request atau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan atau diberikan ke satu alamat IP distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Sejumlah IP Lokal /internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global (outside). Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound.

Penggabungan sistem overloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router dan menghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat ini yaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gateway yang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multirequest dari sebuah alamat IP dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan Dual Wan Router, selain itu logika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusi tidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamat distribusi yang lain.
II. TUJUAN DILAKUKANNYA PRAKTIKUM 
      Praktikum ini dillakukan bertujuan agar para siswa-siswi dapat memahami dan mengerti serta mengatahui tentang STATIC NAT dan cara kerjanya.
III. ALAT DAN BAHAN
       1. Software Cisco Packet Tracer
       2. PC
Topologi


Pada topologi diatas saya menggunakan 2 buah router 2911, 2 buah switch 2960, 1 buah pc, dan 1 buah server. Pada topologi tersebut ip address pada pc0 akan dirubah menjadi ip address dari router0. Supaya router bisa berkomunikasi dengan server yang berada jaringan yang berbeda. Berikut ini pengisian ip address:

Router0
  • se0/0/0 : 10.10.10.1/24
  • gig0/0 : 192.168.1.1/24
Router1 
  • se0/0/0 : 10.10.10.2/24
  • gig0/0 : 192.168.2.1/24
PC 
  • fa0/0 : 192.168.1.10/24 gateway 192.168.1.1
Server 
  • fa0/0 : 192.168.2.10/24 gateway 192.168.2.1
Konfigurasi  Router0

1.    IP Address :


2. Static NAT




Perintah ip nat inside source digunakan untuk mengidentifikasikan ip address mana yang akan di translasikan. Dalam kasus diatas ip 192.168.1.10 akan di translasikan menjadi ip 10.10.10.1. IP nat inside pada interface gig0/0 mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada pada jaringan lokal, sedangkan ip nat outside pada interface se0/0/0 untuk mengidentifikasikan bahwa interface tersebut berada jaringan luar. 

3.      Static Route :



Digunakan supaya router0 bisa mengenali jaringan yang berada pada router1, yaitu 192.168.2.0/24

Konfigurasi Router1

1.      IP Address :


2.      Verifikasi Konfigurasi pada Client

Untuk melakukan verifikasi bisa menggunakan perintah berikut :
  • show ip nat translation 
  • debug ip nat
show ip nat translation 1




Apabila menggunakan perintah atas akan muncul informasi protocol, ip inside global, ip inside local, ip outside local, dan ip outside global. Tampilan diatas merupakan informasi awal ketika masih belum ada komunikasi satu sama lain. 

3.Ping Client to Server



Terlihat pc0 bisa melakukan ping menuju server. Loh mana fungsi natnya ? kok gak ada beda dengan konfigurasi yang sudah sudah ? 

Untuk melihta hasil darikonfigurasi static nat. Lakukan show ip nat kembali untuk melihat informasi terbaru dari translasi nat. 

4.      show ip nat translation 2


Terlihat informasi telah berubah, disana terlihat protocol yang sedang berjalan yaitu ICMP(ping), dan ip outside local/global adalah ip dari jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada router1. 

Untuk melihat proses translasi menggunakan perintah debug ip nat.

5.      debug ip nat 



Terlihat source packet dari 192.168.1.10 yang di translasikan menjadi 10.10.10.1 menuju destinasi 10.10.10.2, dan 192.168.2.10 pada router1. 

Apabila verifikasi sudah seperti diatas, maka konfigurasi static nat telah berhasil dilakukan. 


0 comments:

Post a Comment