Pages

Thursday, 21 May 2015

STATIC ROUTING LUSY_XI.TIE

            Nama  : LUSY DWI HANDAYANI
            No       : 22
            Kelas   : XI.TIE

MATERI STATIC ROUTING

A.    Definisi Static Route
          Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.

B.     Konsep static Route
          Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entry – suatu entry yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entry yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
          Static route terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.

C.     Jenis- jenis tipe routing pada tipe Static
1. Next Hop
Tipe routing jenis ini adalah dengan cara mengenalkan jaringan berikutnya.
Misalnya :
R1(config)#ip route 209.165.200.224 255.255.255.224 12.12.12.2
R1(config)#ip route 209.165.201.0 255.255.255.252 12.12.12.2
R1(config)#ip route 192.168.2.64 255.255.255.192 12.12.12.2

2. Exit interface
Tipe routing jenis ini adalah dengan cara mengenalkan Serila router berikutnya atau dengan menggunakan ID jaringan yag dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/0

3. Sumarization
Adalah tipe Routing dengan cara mengnolkan ip address yang tidak konsisten namun ada ketentuan lain, bahwa ip address yang dapat dinolkan harus memiliki tipe ip address yang sama
Seperti missal :
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/1
Menjadi :
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1

4. Default route
Adalah tipe routing dengan cara melemparkan ID jaringan yang dituju Karena tidak tau dengan pasti alamat ID yang dituju.
Misalnya :
R1 # ip route 0.0.0.0  0.0.0.0 Serial0/0/0


D.    Cara Kerja Routing Static
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1.      Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router
2.      Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing
3.      Routing static digunakan untuk melewatkan paket data

Route [command] [Destination] [mask] [netmask] [gateway]
            Route menerima empat opsi:
ü  add menambahkan route ke tabel
ü  delete menghapus route dari tabel
ü  change mengubah routing pada entri tabel
ü  print mencetak tabel routing
1.      destination adalah parameter pilihan yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan     disebutkan pada entri tabel routing.
2.      mask adalah netmask dari destination.
3.      gateway adalah parameter pilihan yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

E.     Kelebihan dan Kekurangan Router Static
1.    Keuntungan Static Route
a.    Static route lebih aman dibanding dynamic route
b.    Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing
       protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak
       traffic.
2.    Kerugian
a.    Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya
      jika   terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual.
b.    Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.
                                                                   

F.      Contoh
Misal Mengkonfigurasi Rute Statis Menggunakan  Alamat  "Next-Hop"
Konfigurasi  rute statis di R1
R1 # configure terminal
R1 # interface Serial0/0/0
R1 # ip address 172.16.2.1 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R1 # no shutdown

Konfigurasi rute satis di R2
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/0
R2 # ip address 172.16.2.2 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown

R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown

Konfigurasi rute satis di R3
R2 # configure terminal
R2 # interface Serial0/0/1
R2 # ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R2 # clock rate 64000
R2 # no shutdown

Misal Mengkonfigurasi Router dengan Alamat Next Hop
Konfigurasi Alamat next Hop di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 192.168.1.2
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 172.16.2.2
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 172.16.2.2

Konfigurasi Alamat next Hop di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 172.16.2.1
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 192.168.1.1

Konfigurasi Alamat next Hop di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 192.168.1.2
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 192.168.1.2

Gunakan ping untuk memeriksa konektivitas antara host
PC1 => PC2
PC1 => PC3
PC2 => PC1
PC2 => PC3
PC3 => PC1
PC3 => PC2

Setelah langkah selesai, cobalah untuk mengkonfigurasi router dengan tipe routing yang lain seperti Exit Interface, Sumarization dan Default route dengan petunjuk dibawah ini.

Misal Mengkonfigurasi Router dengan Alamat Exit Interface
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti Next Hop,  namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi next hop yang sudah terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi Exit Interface

Konfigurasi Alamat exit Interface di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/0

Konfigurasi Alamat Exit interface di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1

Konfigurasi Alamat Exit Interface di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.2.0 255.255.255 Serial0/0/1
R3 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/1

Misal Mengkonfigurasi Router dengan Alamat Sumarition
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti exit interface,  namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi exit interface yang sudah terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi Sumarization

Konfigurasi Alamat sumarization di R1

R1 # configure terminal
R1 # ip route 172.16.1.0 255.255.255 Serial0/0/0
R1 # ip route 192.168.0.0 255.255.252 Serial0/0/0

Konfigurasi Alamat sumarization di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1

Konfigurasi Alamat sumarization di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1


Misal Mengkonfigurasi Router dengan Default Route
Apabila mengkonfigurasi router dengan tipe ini, langkah pengerjaannya sama seperti sumarization,  namun terlebih dahulu menghapus konfigurasi sumarization yang sudah terkonfigurasi, baru setelah itu memulai konfigurasi Default Route

Konfigurasi Alamat Default Route di R1
R1 # configure terminal
R1 # ip route 0.0.0.0  0.0.0.0 Serial0/0/0

Konfigurasi Alamat Default route di R2
R2 # configure terminal
R2 # ip route 172.16.3.0 255.255.255 Serial0/0/0
R2 # ip route 192.168.2.0 255.255.255 Serial0/0/1

Konfigurasi Alamat Default route di R3
R3 # configure terminal
R3 # ip route 172.16.0.0 255.255.252 Serial0/0/1








 LAPORAN PADA PACKET TRACER DARI SAYA



LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT STATIC ROUTING DENGAN TIGA ROUTER PADA PACKET TRACER

1.      Buka aplikasi cisco packet tracer , buatlah desain static routing dengan menggunakan :
·         3buah router
·         3buah switch
·         3buah pc
2.       Berilah masing-masing jaringan ,Network/ip Address nya. Missal pada gambar diatas kita beri :

PPC0


·         Pada router0
·         Int se0/0/0 : 56.56.56.28/8
·         Int fa0/0 : 28.28.28.54
·         Ip Address Pc : 28.28.28.28/8 255.0.0.0


PC1

·         Pada router 1
·         Int se0/0/0 : 56.56.56.56/8 clock rate : 64000
·         Int se0/0/1 : 172.84.84.28/16
·         Int fa0/0 : 172..28.28.56
·         Ip address pc : 172.28.28.28 255.255.0.0



PC2
·         Pada router 2
·         Int se0/0/0 : 172.84.84.84/16
·         Int fa0/0 : 192.168.28.56
·         Ip address pc : 192.168.28.28/24 255.255.255.0

3.       Lakukan konfigurasi router 0 seperti pada gambar berikut :

4.      Lakukan konfigurasi router1 seperti pada gambar berikut :

5.      Lakukan konfigurasi router 2 seperti pada gambar berikut :

6.        Apabila semua router telah anda konfigurasi, maka lakukanlah pengecekan dengan cara klik command prompt pada cisco packet tracer anda. Ketikkan “Ping 172.28.28.28” dan seterusnya paca setiap PC di ping dengan ip address Pc yang lain.




~SELAMAT MENCOBA~








0 comments:

Post a Comment