TUGAS
TKJ 12
STATIC
ROTING
Disusun Oleh :
·
Candra Putra
Aji ()
·
Dwi Jatmiko (11)
SMK SAKTI GEMOLONG
2015/2016
A. TUJUAN
1. Agar siswa dapat memahami konsep dari Static Routing
2. Mampu mengkonfigurasi Static Routing
B. DASAR TEORI
Pengertian
STATIC ROUTING adalah
suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing)
dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route)
haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena
tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan
router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table
berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana
dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada
jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default
gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana
router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk
meneruskan paket.
Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi
sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. Sebuah router hanya akan
meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada pada routing table. Sebuah
router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari
interface router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan
protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan
ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak
bersentuhan langsung kepadanya.
Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang
administrator harus meng-update route static ini secara manual ketika terjadi
perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh karena itu routing
static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang berskala kecil.
Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:
·
Konfigurasi router yang
dilakukan oleh admin jaringan
·
Router melakukan routing
berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
·
Admin Jaringan
menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan
routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada
pada jaringan.
Ada
beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:
·
Destination, adalah alat
tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua
jaringan
·
Gateway adalah datagram
yang dapat dicapai melalui antarmuka
·
Pref. Source adalah
alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP
·
Distance (0-255) adalah
jarak administrator jaringan dari router
Keuntungan menggunakan Routing static
1.
Meringankan kinerja
processor router
2.
Tidak ada bandwidth yang
diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat
pengiriman paket
3.
Routing statis lebih
aman dibandingkan routing dinamis
4.
Routing Statis kebal
dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kerugian
Menggunakan routing static
1.
Administrator jaringan
harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
2.
Hanya dapat digunakan
untuk jaringan berskala kecil
3.
Admisnistrasinya cukup
rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus
dikonfigurasi secara manual
4.
Rentan terhadap
kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
C. Konfigurasi Static
Routing
Untuk
mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
a. Router – Switch
b. Router – Hub
c. PC – Switch
d. PC – Hub
Untuk
mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
a. Router - Router
b. Router – PC
c. Switch - Switch
d. Switch – Hub
1. Pasang Kabel Pada Komponen yang Sesuai
·
Router ke router : Serial
·
Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi
lebih cepat FastEthernet)
·
Switch ke PC : FastEthernet
·
Konektor yang warna merah menggunakan Serial DTE
2. Buat Topologi Seperti Berikut
3. Setting Router Pada CLI
Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :
Router A : Fastethernet
0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Fastethernet
0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router C : Fastethernet
0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router A : Serial 2/0 :
Router#en
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Serial
2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Serial
3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router C : Serial
3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
4.Setting IP Address pada PC
·
PC 1
·
PC 2
·
PC 3
5.
Setting IP Route (STATIC)
Network diisi
dengan IP TUJUAN dengan Host Terkecil yaitu diisi dengan 0
Contohnya Menuju Router Saputra, Router Saputra memiliki IP Fastethernet :
194.1.1.1, Jadi Penulisannya : 194.1.1.0
Netmask diisi mengikuti Network Apabila Kelas C diisi dengan 255.255.255.0
Next Hop diisi dengan serial terdekat dari Router itu sendiri ( Serial yang Pertama
dilewati setelah keluar dari router itu sendiri)
Setelah itu kini kita setting IP Route Statis :
Setting IP Route A :
Router(config)#ip route 193.1.1.0 255.255.255.0 10.1.1.2
Router(config)#ip route 193.1.1.0 255.255.255.0 10.1.1.2
Router(config)#ip route 194.1.1.0 255.255.255.0 10.1.1.2
Setting IP Route B :
Router(config)#ip route 192.1.1.0 255.255.255.0 10.1.1.1
Router(config)#ip route 194.1.1.0 255.255.255.0 11.1.1.2
Setting IP Route C :
Router(config)#ip route 192.1.1.0 255.255.255.0 11.1.1.1
Router(config)#ip route 194.1.1.0 255.255.255.0 11.1.1.1
Setelah selesai kita coba tes dengan ping di PC. Kita ambil PC1 mengeping
IP Fastethernet pada PC 2, dan PC 3.
0 comments:
Post a Comment