Kegiatan Belajar 4 : Instalasi Sistem Operasi Jaringan
INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN
Instalasi merupakan hal yang paling awal dilakukan sebelum membangun server. Instalasi
ini mencakup dua hal, instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang
akan melayani komunikasi antar jaringan, maka sebuah server minimal harus memiliki 2
kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan lainnya untuk jaringan eksternal. Persyaratan
lainnya dalam instalasi server mengikuti syarat umum instalasi Sistem Operasi, seperti:
- Jumlah RAM yang diperlukan
- Besar ruang harddisk yang akan digunakan
- Tipe dan kecepatan prosesor
- Resolusi video / layar (diperlukan untuk sistem operasi GUI) Sistem Operasi Jaringan
Informasi ini biasanya telah disediakan oleh perusahaan penyedia sistem operasi yang
bersangkutan. Misal, untuk Sistem Operasi Debian Wheezy dengan Desktop memerlukan
syarat perangkat komputer seperti berikut ini.
- Prosesor minimal Pentium IV 1 GHz
- RAM minimal 128 MB (Disarankan 512 MB)
- Harddisk minimal 5 GB
ini mencakup dua hal, instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang
akan melayani komunikasi antar jaringan, maka sebuah server minimal harus memiliki 2
kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan lainnya untuk jaringan eksternal. Persyaratan
lainnya dalam instalasi server mengikuti syarat umum instalasi Sistem Operasi, seperti:
- Jumlah RAM yang diperlukan
- Besar ruang harddisk yang akan digunakan
- Tipe dan kecepatan prosesor
- Resolusi video / layar (diperlukan untuk sistem operasi GUI) Sistem Operasi Jaringan
Informasi ini biasanya telah disediakan oleh perusahaan penyedia sistem operasi yang
bersangkutan. Misal, untuk Sistem Operasi Debian Wheezy dengan Desktop memerlukan
syarat perangkat komputer seperti berikut ini.
- Prosesor minimal Pentium IV 1 GHz
- RAM minimal 128 MB (Disarankan 512 MB)
- Harddisk minimal 5 GB
METODE INSTALASI SISTEM OPERASI
Sistem operasi diinstall ke dalam bagian tertentu dari harddisk. Lokasi tertentu ini biasa
dikenal dengan istilah partisi disk. Terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk
menginstall sistem operasi. Penentuan metode ini dapat didasarkan pada kondisi hardware,
persyaratan sistem operasinya sendiri dan kebutuhan user. Berikut ini merupakan empat
pilihan jenis instalasi sistem operasi:
1. Instalasi Baru
Opsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan dibangun adalah jaringan baru,
ataupun adanya penambahan perangkat server baru yang tidak mendukung sistem
operasi jaringan yang ada saat ini. Jika memilih opsi ini maka semua data pada partisi
terpilih akan dihapus. Apabila ada aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya pada
sistem operasi lama, maka nanti perlu diinstal kembali.
Sistem operasi diinstall ke dalam bagian tertentu dari harddisk. Lokasi tertentu ini biasa
dikenal dengan istilah partisi disk. Terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk
menginstall sistem operasi. Penentuan metode ini dapat didasarkan pada kondisi hardware,
persyaratan sistem operasinya sendiri dan kebutuhan user. Berikut ini merupakan empat
pilihan jenis instalasi sistem operasi:
1. Instalasi Baru
Opsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan dibangun adalah jaringan baru,
ataupun adanya penambahan perangkat server baru yang tidak mendukung sistem
operasi jaringan yang ada saat ini. Jika memilih opsi ini maka semua data pada partisi
terpilih akan dihapus. Apabila ada aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya pada
sistem operasi lama, maka nanti perlu diinstal kembali.
2. Upgrade
Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang sudah berjalan. Opsi ini
dilakukan biasanya karena adanya perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang
digunakan, termasuk juga karena fitur baru yang memang diperlukan. Dengan memilih
opsi ini aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya kemungkinan akan tetap dapat
digunakan setelah upgrade. Opsi upgrade ini hanya akan mengganti file-file sistem
operasi sebelumnya dengan yang baru.
Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang sudah berjalan. Opsi ini
dilakukan biasanya karena adanya perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang
digunakan, termasuk juga karena fitur baru yang memang diperlukan. Dengan memilih
opsi ini aplikasi yang sudah terinstal sebelumnya kemungkinan akan tetap dapat
digunakan setelah upgrade. Opsi upgrade ini hanya akan mengganti file-file sistem
operasi sebelumnya dengan yang baru.
3. Multi-boot
Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer,
maka opsi ini dapat dipilih untuk memungkinkan penggunaan lebih dari satu sistem
operasi. Nantinya, setiap sistem operasi akan ditempatkan pada partisinya masing-
masing. Oleh karena itu, perlu ada persiapan partisi sebelum melakukan instalasi
multi-boot ini.
Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam satu komputer,
maka opsi ini dapat dipilih untuk memungkinkan penggunaan lebih dari satu sistem
operasi. Nantinya, setiap sistem operasi akan ditempatkan pada partisinya masing-
masing. Oleh karena itu, perlu ada persiapan partisi sebelum melakukan instalasi
multi-boot ini.
4. Virtualisasi
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi
dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini. Tidak dalam partisi tertentu namun
dalam suatu file tertentu. File ini merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer
virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu,
instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Beberapa
aplikasi yang memungkinkan untuk membuat sistem virtual ini adalah VirtualBox,
VMWare, dan Virtual PC.
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi
dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini. Tidak dalam partisi tertentu namun
dalam suatu file tertentu. File ini merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer
virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu,
instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Beberapa
aplikasi yang memungkinkan untuk membuat sistem virtual ini adalah VirtualBox,
VMWare, dan Virtual PC.
Sebelum melakukan instalasi sistem operasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yakni:
- Struktur partisi yang akan digunakan Salah satu teknik yang digunakan untuk mengamankan data yang ada di komputer
adalah dengan membuat partisi yang berbeda untuk sistem dan data. Dengan adanya
pemisahan ini akan memungkinkan nantinya sistem tersebut di-upgrade tanpa
mempengaruhi datanya. Pembagian ini juga dapat membantu dalam proses backup
dan restore.
- Penentuan jenis sistem file
Sistem file merupakan sistem manajemen file yang diterapkan sistem operasi untuk
mengelola file-file yang tersimpan di harddisk. Ada banyak sistem file yang telah
dikembangkan saat ini. Beberapa yang sering digunakan adalah FAT16/32, NTFS,
HPFS, ext2, ext3, ext4. Setiap sistem operasi dapat memiliki lebih dari satu sistem file.
Seperti Linux Ubuntu yang dapat mengelola hampir semua sistem file yang ada saat
ini. Setiap sistem file yang dipilih memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-
masing.
Saat ini telah banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah partisi dan sistem file
pada harddisk. Perubahan partisi yang dilakukan setelah instalasi dapat memungkinkan
terjadinya kehilangan data. Oleh karena itu, diperlukan adanya perencanaan yang baik
terkait penentuan struktur dan sistem file yang akan digunakan.
Ada banyak partisi yang bisa dibuat untuk sistem operasi Linux. Berikut ini merupakan
partisi-partisi yang umum digunakan.
1- /, adalah partisi utama (root) pada sistem operasi Linux. Peranannya mirip seperti drive
C: pada Windows XP. Pada setiap instalasi Linux ini merupakan partisi selalu harus
dibuat. Sistem file yang biasa digunakan untuk memformat partisi ini adalah ext4.
Minimal besarnya partisi ini adalah 5 GB. Disarankan minimal 8 GB agar lebih leluasa
menginstall program lainnya.
2- /home, adalah partisi untuk user. Partisi ini dapat berisi data user. Data disini dapat
berupa dokumen, gambar, audio, video dan konfigurasi aplikasi user. Ini serupa
dengan folder Documents and settings atau Users pada Windows. Partisi ini dapat
dijadikan satu dengan partisi root (/) atau pada partisi sendiri. Sistem file pada partisi
juga biasanya menggunakan ext4. Besarnya partisini ini dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya data yang kemungkinan akan dihasilkan.
3- /boot, merupakan partisi yang berisikan aplikasi booting (menjalankan) sistem operasi.
Partisi ini dapat tidak dibuat. Kalau dibuat akan berguna nantinya pada saat instalasi
multi-boot sistem operasi. Sistem filenya juga secara umum dapat menggunakan ext4.
4- swap, adalah partisi RAM pada sistem Linux. Partisi ini dapat digunakan sebagai RAM
tambahan (memori virtual). Ini berguna pada saat sistem kehabisan RAM (fisik).
Semakin banyak jumlah aplikasi yang dijalankan semakin besar jumlah RAM yang
digunakan. Pada saat sistem kehabisan RAM, Linux dapat menggunakan partisi swap
ini sebagai RAM tambahan. Dalam Linux ada istilah swapping yang digunakan untuk
menunjukkan proses pemindahan page dari memori RAM ke swap. Page adalah blok-
blok pada memori. Ukuran dari partisi ini minimal sama dengan besarnya RAM yang
ada. Namun disarankan agar besarnya swap dua kali RAM.
pada harddisk. Perubahan partisi yang dilakukan setelah instalasi dapat memungkinkan
terjadinya kehilangan data. Oleh karena itu, diperlukan adanya perencanaan yang baik
terkait penentuan struktur dan sistem file yang akan digunakan.
Ada banyak partisi yang bisa dibuat untuk sistem operasi Linux. Berikut ini merupakan
partisi-partisi yang umum digunakan.
1- /, adalah partisi utama (root) pada sistem operasi Linux. Peranannya mirip seperti drive
C: pada Windows XP. Pada setiap instalasi Linux ini merupakan partisi selalu harus
dibuat. Sistem file yang biasa digunakan untuk memformat partisi ini adalah ext4.
Minimal besarnya partisi ini adalah 5 GB. Disarankan minimal 8 GB agar lebih leluasa
menginstall program lainnya.
2- /home, adalah partisi untuk user. Partisi ini dapat berisi data user. Data disini dapat
berupa dokumen, gambar, audio, video dan konfigurasi aplikasi user. Ini serupa
dengan folder Documents and settings atau Users pada Windows. Partisi ini dapat
dijadikan satu dengan partisi root (/) atau pada partisi sendiri. Sistem file pada partisi
juga biasanya menggunakan ext4. Besarnya partisini ini dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya data yang kemungkinan akan dihasilkan.
3- /boot, merupakan partisi yang berisikan aplikasi booting (menjalankan) sistem operasi.
Partisi ini dapat tidak dibuat. Kalau dibuat akan berguna nantinya pada saat instalasi
multi-boot sistem operasi. Sistem filenya juga secara umum dapat menggunakan ext4.
4- swap, adalah partisi RAM pada sistem Linux. Partisi ini dapat digunakan sebagai RAM
tambahan (memori virtual). Ini berguna pada saat sistem kehabisan RAM (fisik).
Semakin banyak jumlah aplikasi yang dijalankan semakin besar jumlah RAM yang
digunakan. Pada saat sistem kehabisan RAM, Linux dapat menggunakan partisi swap
ini sebagai RAM tambahan. Dalam Linux ada istilah swapping yang digunakan untuk
menunjukkan proses pemindahan page dari memori RAM ke swap. Page adalah blok-
blok pada memori. Ukuran dari partisi ini minimal sama dengan besarnya RAM yang
ada. Namun disarankan agar besarnya swap dua kali RAM.
Sistem operasi Linux merupakan sistem operasi yang memiliki sangat banyak varian. Varian
ini dikenal dengan istilah distro. Bagi pemula terkadang kesulitan untuk menentukan distro
Linux yang mau digunakan.
Berikut ini adalah dua situs yang dapat dijadikan referensi pemilihan distro Linux-nya.
- http://distrowatch.com/,
pada situs ini akan ditampilkan data statistik setiap distro linux yang ada diurutkan mulai dari yang terbanyak. Sampai saat tulisan ini dibuat tiga distro teratas pada minggu ini adalah Linux Mint, Ubuntu dan Debian. Selain itu ada halaman http://w3techs.com/technologies/details/os-linux/all/all yang juga menampilkan statistik
penggunaan Linux.
ini dikenal dengan istilah distro. Bagi pemula terkadang kesulitan untuk menentukan distro
Linux yang mau digunakan.
Berikut ini adalah dua situs yang dapat dijadikan referensi pemilihan distro Linux-nya.
- http://distrowatch.com/,
pada situs ini akan ditampilkan data statistik setiap distro linux yang ada diurutkan mulai dari yang terbanyak. Sampai saat tulisan ini dibuat tiga distro teratas pada minggu ini adalah Linux Mint, Ubuntu dan Debian. Selain itu ada halaman http://w3techs.com/technologies/details/os-linux/all/all yang juga menampilkan statistik
penggunaan Linux.
- http://www.zegeniestudios.net/ldc/,
pengunjung pada situs ini, yang ingin menentukan distro yang cocok untuknya, akan dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan Linux yang diharapkan. Sampai saat buku ini dibuat bahasa yang didukung masih sedikit dengan bahasa utamanya adalah bahasa Inggris. Terdapat sekitar 16 pertanyaan yang akan diberikan. Hasil akhirnya adalah rekomendasi beberapa distro Linux yang mungkin sesuai.
pengunjung pada situs ini, yang ingin menentukan distro yang cocok untuknya, akan dipandu dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebutuhan Linux yang diharapkan. Sampai saat buku ini dibuat bahasa yang didukung masih sedikit dengan bahasa utamanya adalah bahasa Inggris. Terdapat sekitar 16 pertanyaan yang akan diberikan. Hasil akhirnya adalah rekomendasi beberapa distro Linux yang mungkin sesuai.
Setiap distro ada yang merupakan turundan dari distro lainnya, seperti Ubuntu yang
merupakan turunan dari Debian dan Mint yang merupakan turunan dari Ubuntu/Debian.
Walaupun berbeda setiap distro tetap menjalankan sistem Linux yang sama. Terkait dengan
metode instalasi secara umum terdapat beberapa persamaan seperti adanya pembuatan
partisi, user, keyboard, dan pewaktuan. Sebagai gambaran berikut ini merupakan poin-poin
instalasi sistem operasi Debian.
- Konfigurasi BIOS untuk dapat melakukan boot melalui CD/DVD.
- Pemilihan mode instalasi teks atau grafis (GUI)
- Pemilihan bahasa, lokasi saat ini dan jenis keyboard
- Pengaturan jaringan dan nama host (komputer)
- Penentuan password untuk user root
- Pembuatan user baru
- Penentuan pewaktuan sesuai lokasi saat ini
- Penentuan skema partisi yang akan digunakan
- Pengelolaan sumber paket aplikasi (CD atau mirror)
- Pemilihan aplikasi yang akan diinstall
- Instalasi boot loader
merupakan turunan dari Debian dan Mint yang merupakan turunan dari Ubuntu/Debian.
Walaupun berbeda setiap distro tetap menjalankan sistem Linux yang sama. Terkait dengan
metode instalasi secara umum terdapat beberapa persamaan seperti adanya pembuatan
partisi, user, keyboard, dan pewaktuan. Sebagai gambaran berikut ini merupakan poin-poin
instalasi sistem operasi Debian.
- Konfigurasi BIOS untuk dapat melakukan boot melalui CD/DVD.
- Pemilihan mode instalasi teks atau grafis (GUI)
- Pemilihan bahasa, lokasi saat ini dan jenis keyboard
- Pengaturan jaringan dan nama host (komputer)
- Penentuan password untuk user root
- Pembuatan user baru
- Penentuan pewaktuan sesuai lokasi saat ini
- Penentuan skema partisi yang akan digunakan
- Pengelolaan sumber paket aplikasi (CD atau mirror)
- Pemilihan aplikasi yang akan diinstall
- Instalasi boot loader
0 comments:
Post a Comment