Pages

Wednesday 13 January 2016

Web Proxy Mikrotik

Web Proxy Mikrotik

Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet.




Cara Kerja Web Proxy:
Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user yang sebelumnya melakukan request.

Perbedaan Web Proxy dengan NAT:
Mungkin penjelasan cara kerja web proxy di atas hamper mirip dengan NAT (Network Address Translation) Masquerade, namun sebenarnya berbeda. Karena jika menggunakan NAT, maka Mikrotik hanya akan meneruskan HTTP Request yang dibuat oleh computer user. HTTP request tersebut diteruskan ke Server oleh Mikrotik tanpa membuat HTTP request baru seperti halnya pada Web Proxy.
NAT hanya menangani paket data saja, sedangkan Proxy bekerja dengan memeriksa konten dari HTTP Request dan Response secara detail, sehingga Proxy sering juga disebut sebagai Application Firewall.  

Web Proxy Membutuhkan Resource CPU Besar:
Jika mengaktifkan fitur Web proxy pada Mikrotik anda harus memperhatikan kapasitas memori dan CPU. Karena Mikrotik akan membuat HTTP Request baru atas nama dirinya, sehingga membutuhkan pemakaian Resource memori dan CPU yang lebih besar daripada hanya menggunakan NAT. Jika pemakaian resource Mikrotik berlebihan maka akan membuat Router Mikrotik anda hang dan koneksi internet pun akan jadi lambat.

Keuntungan menggunakan Web Proxy:
Fungsi dari proxy secara umum adalah sebagai Caching, Filtering, dan Connection Sharing. Semua fungsi ini dapat anda temui pada Web Proxy Mikrotik. Berikut ini adalah Keuntungan / Manfaat Web Proxy pada Mikrotik :
1. Caching
Web Proxy Mikrotik dapat melakukan caching content yaitu menyimpan beberapa konten web yang disimpan di memori Mikrotik. Konten tersebut akan digunakan kembali apabila ada permintaan pada konten itu lagi. Misalnya anda membuka Facebook.com, maka file-file pada web tersebut seperti image, script, dll akan disimpan oleh web proxy, sehingga jika lain kali anda membuka Facebook maka tidak perlu konek ke Internet pun halaman itu bisa dibuka dengan mengambil file dari cache proxy. Hal ini dapat menghemat bandwidth Internet dan mempercepat koneksi.

2. Filtering
Dengan menggunakan Web Proxy anda dapat membatasi akses konten-konten tertentu yang di-request oleh client. Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi file tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs lain, maupun pembatasan terhadap metode akses HTTP. Hal tersebut tidak dapat anda lakukan jika hanya menggunakan NAT.

3.Connection Sharing
Web Proxy meningkatkan level keamanan dari jaringan anda, karena computer user tidak berhubungan langsung dengan web server yang ada di Internet.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cara Membuat Transparent Proxy Mikrotik 

Transparent Proxy adalah konsep proxy transparan yaitu konfigurasi proxy dimana client yang terhubung ke proxy tidak harus menyeting atau memasukkan konfigurasi proxy ke browser satu per satu. Sehingga penggunaan proxy akan lebih simpel dan mudah.

Membuat Web Proxy Mikrotik:
Silakan buka Winbox dan ikuti langkah berikut :
1. Masuk ke menu IP --> Web Proxy pada Winbox
2. Untuk mengaktifkan Web Proxy centang tombol "Enabled"
3. Isikan port yang akan digunakan oleh Proxy. Isikan saja port 8080
4. Cache Administrator bisa anda ganti dengan email anda sendiri selaku Admin nya (misal agso@gmail.com)
5. Max. Cache Size menentukan berapa besar alokasi memori untuk menyimpan cache proxy nya. Silakan anda isikan sesuai kebutuhan atau bisa saja pilih unlimited.
6. Centang opsi Cache On Disk agar penyimpanan dilakukan pada harddisk Mikrotik bukannya RAM. Karena biasanya harddisk Mikrotik lebih basar daripada RAM nya.
7. Klik Apply --> OK


Sampai disini Web Proxy sudah berhasil dibuat. Anda sudah bisa menggunakan Web Proxy Mikrotik ini namun harus mengkonfigurasi setingan Proxy pada Browser anda dulu dengan IP address Mikrotik dan port 8080. Nah, biar ga ribet seting browser dan membuatnya lebih simple kita akan mengaktifkan fungsi Transparent Proxy.


 Membuat Transparent Proxy Mikrotik :
Cara kerja Transparent Proxy ini dengan mengalihkan (redirect) Traffic data HTTP (destination port 80) ke port yang digunakan proxy yaitu 8080. Caranya dengan mengkonfigurasi Firewall NAT nya
 dengan chain=dstnat dan action redirect. Berikut ini command nya :

    ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080

atau bisa melalui Winbox, masuk menu IP --> Firewall

Pada tab General 
Chain : dstnat
Protocol : tcp
Dst. Port : 80
Pada tab Action
Action : redirect
To Ports : 8080
Sekarang Proxy Mikrotik nya sudah Transparent. Untuk mengujinya, silakan anda buka menu IP --> Web Proxy di Winbox. Masuk tab Status dan klik Connections. Kalau keduanya sudah ada isinya berarti transparent Proxy Mikrotik sudah jalan.
Selain itu anda juga bisa menguji nya dengan membuka browser kemudian masukkan alamat sembarang supaya terjadi pesan error. Jika Transparent Proxy Mikrotik sudah jalan maka akan muncul pesan error dari Mikrotik nya seperti gambar berikut ini :





Thursday 7 January 2016

Access Control Lists (ACL)

Access Control Lists (ACL)

Access Control List(ACL) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menyeleksi paket-paket yang keluar masuk network.

ACL (access control list) adalah sebuah metode untuk memfilter paket-paket yang keluar masuk jaringan. ACL merupakan sekumpulan packet filter yang diimplementasikan di router atau gateway.

ACL sederhananya digunakan untuk mengijinkan atau tidak paket dari host menuju ke tujuan tertentu. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan trafik jaringan dan menentukan proses di router apakah nantinya paket akan dilewatkan atau tidak


ACL adalah daftar kondisi yang digunakan untuk mengetes trafik jaringan yang mencoba melewati interface router. Daftar ini memberitahu router paket-paket mana yang akan diterima atau ditolak. Penerimaan dan penolakan berdasarkan kondisi tertentu.


Untuk mem-filter trafik jaringan, ACL menentukan jika paket itu dilewatkan atau diblok pada interface router. Router ACL membuat keputusan berdasarkan alamat asal, alamat tujuan, protokol, dan nomor port.

Berikut ini adalah fungsi dari ACL:

-  Membatasi trafik jaringan dan meningkatkan unjuk kerja jaringan. Misalnya, ACL memblok trafik  video, sehingga  dapat menurunkan beban jaringan dan meningkatkan unjuk kerja jaringan.
-  Mengatur aliran trafik. ACL mampu memblok update routing. Jika update tidak dibutuhkan karena kondisi jaringan, maka bandwidth dapat dihemat.
-  Mampu memberikan dasar keamanan untuk akses ke jaringan. Misalnya, host A tidak diijinkan  akses ke jaringan HRD dan host B diijinkan.
-  Memutuskan jenis trafik mana yang akan dilewatkan atau diblok melalui interface router. Misalnya, trafik email dilayani, trafik telnet diblok.
-  Mengontrol daerah-daerah dimana klien dapat mengakses jaringan.
-  Memilih host-hots yang diijinkan atau diblok akses ke segmen jaringan. Misal, ACL mengijinkan atau memblok FTP atau HTTP.

Cara Kerja ACL
Membuat access list sangat mirip dengan statement pada programming if – then jika sebuah kondisi terpenuhi maka aksi yang diberikan akan dijalankan tidak terpenuhi, tidak ada yang terjadi dan statemen berikutnya akan dievaluasi. Statement ACL pada dasarnya dalah paket filter dimana paket dibandingkan, dimana paket dikategorikan dan dimana suatu tindakan terhadap paket dilakukan.
List(daftar) yang telah dibuat bisa diterapkan baik kepada lalulintas inbound maupun outbound pada interface mana saja. Menerapkan ACL menyebabkan router menganalisa setiap paket arah spesifik yang melalui interface tersebut dan mengmbil tindakan yang sesuai.
Ketika paket dibandingkan dengan ACL, terdapat beberapa peraturan (rule) penting yang diikuti (Cara Kerja ACL):
o    Paket selalu dibandingkan dengan setiap baris dari ACL secara berurutan, sebagai contoh paket dibandingkan dengan baris pertama dari ACL, kemudian baris kedua, ketiga, dan seterusnya.
o    Paket hanya dibandingkan baris-baris ACL sampai terjadi kecocokan. Ketika paket cocok dengan kondisi pada baris ACL, paket akan ditindaklanjuti dan tidak ada lagi kelanjutan perbandingan.
o    Terdapat statement “tolak” yang tersembunyi (impilicit deny) pada setiap akhir baris ACL, ini artinya bila suatu paket tidak cocok dengan semua baris kondisi pada ACL, paket tersebut akan ditolak






Jenis ACL

o    Standard ACL
Standard ACL hanya menggunakan alamat sumber IP di dalam paket IP sebagai kondisi yang ditest. Semua keputusan dibuat berdasarkan alamat IP sumber. Ini artinya, standard ACL pada dasarnya melewatkan atau menolak seluruh paket protocol. ACL ini tidak membedakan tipe dari lalu lintas IP seperti WWW, telnet, UDP, DSP.
 (Melakukan filter berdasarkan dari IP saja)

o    Extended ACL
Extended ACL bisa mengevalusai banyak field lain pada header layer 3 dan layer 4 pada paket IP. ACL ini bisa mengevaluasi alamat IP sumber dan tujuan, field protocol pada header network layer dan nomor port pada header transport layer. Ini memberikan extended ACL kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan lebih spesifik ketika mengontrol lalu lintas.
 (Melakukan filter berdasarkan IP, TCP/UDP, dan port)


Jenis Lalu Lintas ACL
o    Inbound ACL
Ketika sebauah ACL diterapkan pada paket inbound di sebuah interface, paket tersebut diproses melalui ACL sebelum di-route ke outbound interface. Setiap paket yang ditolak tidak bisa di-route karena paket ini diabaikan sebelum proses routing diabaikan.

o    Outbond ACL
Ketika sebuah ACL diterapkan pada paket outbound pada sebuah interface, paket tersebut di-route ke outbound interface dan diproses melalui ACL malalui antrian.



Panduan Umum ACL

Terdapat beberapa panduan umum ACL yang seharusnya diikuti ketika membuat dan mengimplementasikan ACL pada router :
o    Hanya bisa menerapkan satu ACL untuk setiap interface, setiap protocol dan setiap arah. Artinya bahwa ketika membuat ACL IP, hanya bisa membuat sebuah inbound ACL dan satu Outbound ACL untuk setiap interface.
o    Organisasikan ACL sehingga test yang lebih spesifik diletakkan pada bagian atas ACL
o    Setiap kali terjadi penambahan entry baru pada ACL, entry tersebut akan diletakkan pada bagian bawah ACL. Sangat disarankan menggunakan text editor dalam menggunakan ACL
o    Tidak bisa membuang satu baris dari ACL. Jika kita mencoba demikian, kita akan membuang seluruh ACL. Sangat baik untuk mengcopy ACL ke text editor sebelum mencoba mengubah list tersebut.