Pages

Thursday, 29 October 2015

Pratek OSPF (singgle area)


Cara Setting OSPF Di MikroTik

Dibawah ini adalah contoh cara setting OSPF single-area di MikroTik. OSPF adalah routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF. Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar.

Kita anggap kita punya topologi sebagai berikut.




Ada tiga elemen dasar konfigurasi OSPF di MikroTik :
  • Mengaktifkan OSPF instance
  • Konfigurasi OSPF area
  • Konfigurasi OSPF network

1. Konfigurasi Network di MikroTik

Contoh jaringan diatas terdiri dari 3 router yang terhubung bersama dengan network 10.10.1.0/24 dan masing-masing router mempunyai 1 jaringan LAN. Dan mempunyai 1 gateway ke internet pada MikroTik R1. Contoh setting OSPF di MikroTik ini di konfigurasi dengan IP address :

KONFIGURASI IP ADDRESS PADA ROUTER R1
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=10.10.1.1/30 interface=ether1
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=10.10.1.5/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether3
[adam@MikroTikR1]/ip address add address=172.22.0.2/30 interface=ether4

KONFIGURASI IP ADDRESS PADA ROUTER R1
[adam@MikroTikR2]/ip address add address=10.10.1.6/30 interface=ether1
[adam@MikroTikR2]/ip address add address=10.10.1.9/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR2]/ip address add address=192.168.2.1/30 interface=ether3

KONFIGURASI IP ADDRESS PADA ROUTER R1
[adam@MikroTikR3]/ip address add address=10.10.1.2 /30 interface=ether1
[adam@MikroTikR3]/ip address add address=10.10.1.10/30 interface=ether2
[adam@MikroTikR3]/ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether3


2. Mengaktifkan OSPF instance di MikroTik

OSPF instance dapat dikonfigurasi di menu /Routing OSPF. Untuk advanced setup OSPF, memungkinkan untuk menjalankan beberapa OSPF instance. Dalam contoh ini saya menggunakan Default instance.
Dalam default instance router-id 0.0.0.0, dalam arti router akan menggunakan salah satu IP address router sebagai router-id. Setiap router OSPF harus menggunakan identitas (ID) sebagai pengenal satu sama lain. ID juga digunakan sebagai penunjuk dari mana sebuah LSA berasal. Jika tidak dikonfigurasikan, maka router OSPF akan mengambil IP Address dari salah satu interfacenya yang aktif untuk dijadikan Router ID. Dan bila terdapat beberapa IP Address, maka IP Address tertinggi yang akan dipilih.
Dalam beberapa kasus di rekomendasikan untuk membuat Loopback IP Address sebagai router-id. Loopback IP Address adalah virtual, IP tersebut bisa digunakan untuk identitas router dalam jaringan. Interface Loopback merupakan interface yang tidak pernah berada dalam posisi “down”, sehingga IP Address pada interface ini sangat cocok untuk dijadikan Router ID.

Konfigurasi Loopback Interface :

KONFIGURASI LOOPBACK PADA ROUTER R1
[adam@MikroTikR1] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR1] /ip address add address=10.255.255.1/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR1] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.1 distribute-default=always-as-type-1

KONFIGURASI LOOPBACK PADA ROUTER R2
[adam@MikroTikR2] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR2] /ip address add address=10.255.255.2/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR2] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.2

KONFIGURASI LOOPBACK PADA ROUTER R3
[adam@MikroTikR3] /interface bridge add name=loopback
[adam@MikroTikR3] /ip address add address=10.255.255.3/32 interface=loopback
[adam@MikroTikR3] /routing ospf instance set 0 router-id=10.255.255.3


Karena R1 mempunyai jalur gateway ke internet jadi saya menambahkan option distribute-default=always-as-type-1. OSPF juga dapat digunakan untuk menyebarkan (redistribute) konfigurasi statik routing yang ada pada sebuah router. Sehingga entry static routing tersebut akan diketahui oleh router OSPF lainnya. Redistribute ini umumnya diterapkan pada router OSPF yang terhubung ke jaringan luar (outside network), misalnya pada R1 berfungsi sebagai gateway ke Internet.


3. Konfigurasi OSPF area di MikroTik

Langkah berikutnya adalah untuk mengkonfigurasi OSPF Area. Backbone Area secara default sudah ada di MikroTik dan konfigurasi tambahan tidak diperlukan.  ID Backbone Area adalah 0.0.0.0 (selalu zero/nol).

Karena ada beberapa network menggunakan IP 10.10.1.0/30, 10.10.1.4/30, 10.10.1.8/30, di contoh ini saya hanya menggunakan network 10.10.1.0/24. Daripada setting satu-satu di setiap router.

KONFIGURASI OSPF AREA PADA ROUTER R1
[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=192.168.1.0/24 area=backbone
[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=172.22.0.0/30 area=backbone
[adam@MikroTikR1] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone

KONFIGURASI OSPF AREA PADA ROUTER R2
[adam@MikroTikR2] /routing ospf network add network=192.168.2.0/24 area=backbone
[adam@MikroTikR2] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone

KONFIGURASI OSPF AREA PADA ROUTER R3
[adam@MikroTikR3] /routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone
[adam@MikroTikR3] /routing ospf network add network=10.10.1.0/24 area=backbone


Sekarang Anda pastikan Settingan OSPF di MikroTik Anda berfungsi dengan baik.

Cek tetangga OSPF Anda,  berstatus DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router, yang bertugas sebagai cadangan dari DR). Router yang memiliki Router ID tertinggi akan menjadi DR, kemudian disusul oleh Router ID terendah berikutnya yang akan menjadi BDR.

[adam@MikroTikR1] /routing ospf neighbor

Pastikan ada route OSPF di masing-masing router (DAo)
 
[adam@MikroTikR1] /ip route print

Add.
KONFIGURASI ROUTER R1 TERHUBUNG KE INTERNET
KONFIGURASI IP ADDRESS PADA PC1, PC2, PC3
TEST KONEKSI ANTAR ROUTER, ANTAR PC, KONEK KE INTERNET

Wednesday, 28 October 2015

OSPF



MATERI OSPF
Routing
Klasifikasi Routing




• Routingproses untuk meneruskan paket-paket dari sebuah jaringan ke jaringan lainnya melaui internetwork device (router).
• Static routing  administrator melakukan routing secara manual. Mendefenisikan setiap network dan gateway pada setiap router-router yang akan digunakan.
• Dinamic routing  administrator hanya melakukan sedikit konfigurasi (mengaktifkan fungsi dinamic routing) pada setiap router, dan untuk kemudian router-router tersebut otomatis mencari route dan gateway terbaik dari semua network yang terhubung.

OSPF
IGP & EGP
Berdasarkan jenisnya dynamic routing dibedakan menjadi 2 yaitu:
• IGP à Interior Gateway Routing Protocol menghandel routing di dalam suatu Autonomous System (satu routing domain). Dapat dikatakan bahwa IGP adalah routing yang bekerja pada jaringan milik kita atau antar router yang masih milik kita.
• EGP à Exterior Gateway Routing Protocol menghandle routing antar Autonomous System (antar domain routing). Dapat dikatakan bahwa EGP adalah routing yang bekerja atau antara jaringan kita dengan jaringan orang lain.



OSPF Protocol
 Open Shortest Path First (OSPF) adalah dynamic routing protocol yang termasuk dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol
 OSPF memiliki kemampuan Link-state dan algoritma Dijkstra. yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network walaupun topologi network tersebut berubah-ubah secara dinamis.

Metrics
• Metric adalah properti dari rute jaringan, terdiri dari berbagai nilai yang digunakan oleh Routing Protocol untuk menentukan apakah suatu rute lebih baik dari route lainnya.
• Metrik bisa berupa:
– measuring link utilization (using SNMP)
– number of hops (hop count)
– speed of the path
– packet loss (router congestion/conditions)
– latency (delay)
– path reliability
– path bandwidth
– throughput [SNMP - query routers]
– load
– MTU



Autonomous System (AS)
AS merupakan gabungan dari jaringan dan router yang biasanya dalam satu kepemilikan atau kontrol yang memiliki sistem routing yang serupa.
AS diidentifikasikan dalam 16 bit number (0 -65535)
. Range dari 1 - 64511 untuk digunakan untuk Internet
. Range dari 64512 - 65535 untuk privat
OSPF Areas
• Suatu AS terdiri dari satu atau beberapa Area.
• Area adalah system grouping yang digunakan di protocol OSPF yaitu gabungan dari beberapa router IR (Internal Routing).
• Area memudahkan dalam manajemen jaringan besar OSPF.
• Struktur satu area tidak terlihat dari area lainnya.
• OSPF areas ditulis dalam 32-bit / seperti IP address (0.0.0.0 – 255.255.255.255)
• Dalam satu AS, area ID harus unik





IR,ABR and ASBR
• IR adalah router yang tergabung dalam sebuah area, jumlah maksimal IR dalam satu area adalah 80 router .
• ABR adalah router yang menjembatani area satu dengan area yang lain.
• ASBR adalah sebuah router yang terletak di perbatasan sebuah AS (Router terluar dari sebuah AS) dan bertugas untuk menjembatani antara router yang ada di dalam AS dengan Network lain (Berbeda AS).
• ASBR juga bisa berarti sebuah router anggota OSPF yang menjembatani routing OSPF dengan Routing protocol yang lain (RIP,BGP dll).
Backbone Area
• Area 0 atau Backbone Area merupakan area dimana ABR berkumpul untuk saling menukarkan informasi routing dari area- area yang lain.
• Setiap non Backbone Area harus terhubung langsung dengan Area Bakbone
• Area Backbone juga merupakan Area Transit sebelum traffic keluar atau masuk ke dalam sebuah AS.
• Sebuah area yang tidak terhubung langsung ke area backbone bisa terhubung ke backbone area menggunakan Virtual Link.

Wednesday, 21 October 2015

Praktikum V

PRAKTIKUM V



Router Utama : wifi-tkj
password     : pigasiv6


A). BUAT TOPOLOGI




B). KONFIGURASI ROUTER MIKROTK

                1. Koneksikan RB ke Router Utama (via wifi)
                                -security profiles
                                -wireless - koneksi ke router utama
                2. Konfigurasi IP Address
                                -WLAN1 : dhcp client, otomatis : 192.168.42.x/24
                                -Ether2 : secara manual : 192.168.20.20/27
                3. Default Routing
                                -DAS
                4. DNS
                                -Dinamyc
                                -Tambahkan 8.8.8.8 secara manual

                5. NAT
                                -chain : srcnat
                                -out interface : wlan1
                                 -action : masquarade

                6. test koneksi RB ke Internet
                                -ping google.com

C). KONFIGURASI PC
                1. Setting IP Address di PC
                2. Test Koneksi PC ke Internet
                                -ping google.com
                                -browsing