Pages

Friday, 17 April 2015

contoh format laporan praktikum

contoh format laporan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM RANCANG BANGUN JARINGAN
JUDUL PRAKTIKUM

DI SUSUN OLEH
Nama  : 
NIM    : 
KELAS :

LOGO SAKTI

SMK SAKTI GEMOLONG
2014/2015

I. Pendahuluan

II. Tujuan Praktikum

III. Alat dan Bahan

IV. Langkah Praktikum

V. Hasil Praktikum

VI. Kesimpulan

VII. Daftar Pustaka


BOLEH CARI FORMAT LAPORAN YANG LAIN

TUGAS TKJ 12 XITIA

TUGAS TKJ 12 (Rancang Bangun Jaringan) XI TIA SMK SAKTI GEMOLONG

1.       -Laporan Perintah dasar  dan konfigurasi CLI pada router cisco
- Laporan perintah dasar dan konfigurasi pada router mikrotik - dengan winbox
(21,26)
2.       Laporan praktikum  router dengan static routing (22,35)
3.       Laporan praktikum  router dengan dynamic routing – RIP (19,25)
4.       Laporan praktikum  router dengan dynamic routing – EIGRP (28,36)
5.       Laporan praktikum router dengan dynamic routing – OSPF (20,34)
6.       Laporan praktikum router dengan dynamic routing – BGP (29,30)
7.       Laporan praktikum Static NAT (27,31)
8.       Laporan praktikum Dynamic NAT (24,33)
9.       Laporan praktikum VLAN (23,32)
Waktu pengumpulan max. 1 minggu sebelum UAS
Ketentuan:
0. Format laporan bebas
1. ada Dasar teori (secara singkat)
2. ada Langkah2 praktikum
3. ada /di sertai dengan gambar packet tracer/ gambar lainnya
4. Hasil laporan di posting di smktkjsakti.blogspot.com




                - buka blogspot.com atau blogger.com
                - login dengan
                                username : tkjsakti@gmail.com
                                password : *******
                - pilih / masukkan ke label tugas tkj12 xi tia
                - (DI LARANG KERAS MERUBAH PASSWORD,
KALAU PASSWORD sampai di ganti di kenakan sanksi /DENDA 1M)
5. Hasil laporan tidak boleh sama, kalau ada yang sama, postingan yang pertama yang di terima dan di nilai
6. Laporan harus dibuat sendiri, Tidak boleh meng-copy dari web/blog lain, kalau mengambil dari web cantumkan referensinya!
7. Hasil praktikum (file packet tracert .pkt) di upload semisal 4shared.com atau ziddu.com atau googledoc atau lainnya...MENAMBAH NILAI





PERINGATAN

BAGI SISWA YANG MENGUMPULKAN LAPORAN PRAKTIKUM, DIHARAPKAN LAPORAN DIBUAT SENDIRI, BUKAN "COPAS" DARI WEB/BLOG LAIN"


TTD

PENGAMPU TKJ12

Wednesday, 15 April 2015

Tugas TKJ 12 Pak Aguss

Nama  : 1. Artya Putri Pamungkas
             2. Lusiana Dhamayanti
Kelass : XI TID


Laporan Praktikum Dynamic Routing-RIP (4,16)



Rip adalah kependekan dari Routing  Information Protocol. Merupakan suatu metode Routing Dinamik yang di gunakan pada jaringan Lan maupun Wan dan menggunakan Distance Vector. Rip pertama kali di definisikan dalam RFC 1058 dan pengertian Rip versi 2 adalah  merupakan perbaikan dari RIP versi 1. pada RIP versi 2 telah mendukung penggunaan Classless Network, sehingga informasi table routing yang disebarkan termasuk subnet yang tidak default / jaringan yang sudah di subnet.

RIP Versi 2 router menerima dan mengirim baik RIP Versi 2 atau RIP Versi 1 pesan, tergantung pada bagaimana Anda mengkonfigurasi antarmuka pada router Anda. Ini berarti Anda dapat memiliki router berjalan baik Versi 1 atau Versi RIP RIP 2 dalam jaringan Anda. Selain itu, Anda dapat mengkonfigurasi router Anda untuk lulus salah satu atau kedua versi paket.
  • Maksimum Hop Count
    Karena persyaratan untuk kompatibilitas dengan RIP, RIP Versi 1 Versi 2 mematuhi hop maksimum jumlah yang sama 15.
  • RIP Keterbatasan
    RIP adalah terutama ditujukan untuk digunakan dalam jaringan homogen ukuran sedang. Karena itu, RIP memiliki beberapa keterbatasan tertentu termasuk:
  1.  Karena jumlah maksimum hop dibatasi sampai 15 hop, hop 16 adalah dianggap tak terbatas.
  2. Metrik RIP (hop count) tidak bisa secara memadai menjelaskan variasi dalam karakteristik jalan dan ini dapat mengakibatkan routing yang optimal. Sebagai contoh, hop tidak mengevaluasi kecepatan link dari sebuah jalan tertentu.
  3. RIP lambat untuk menemukan rute baru ketika perubahan jaringan. Pencarian ini mengkonsumsi bandwidth yang cukup, dan dalam kasus ekstrim, pameran perilaku konvergensi lambat disebut sebagai menghitung sampai tak terhingga.
Perbedaan dan Persamaan RIP versi 1 dan RIP versi 2 
Perbedaan RIP Versi 1 dan RIP Versi 2
RIP Versi 1
  • RipVersi 1 merupakan Classfull Distance Vector
  • Tidak mendukung subnet yang tidak berhubungan
  • Tidak mendukung VLSM
  • Tidak mengirimkan subnet mask pada saat update routing table
  • Routing Table selalu dibroadcast
RIP Versi 2
  • RipVersi 2 mendukung Classless Distance Vectoryang merupakan pengembangan dari Rip versi 1
  • Mendukung VLSM
  • Mengirimkan subnet mask pada saat update routing table
  • Routing update dilakukan secara mulicast
  • Penggunaan Otentikasi
Persamaan RIP Versi 1 dan RIP Versi 2:
  • Menggunakan timer untuk mencegah Routing Loop
  • Menggunakan Split Horizon atau dengan Split Horizon Reserve
  • Menggunakan Triger Update
  • Maksimal hop sebanyak 15
C. Alat dan Bahan
1 buah PC atau laptop dan aplikasi Packet Tracer 5.3.3
D. Langkah Praktikum 
praktikum kali ini kita akan membuat simulasi RIP Versi 2 seperti pada gambar di bawah ini

1. Buatlah skema di atas tadi pada aplikasi Packet Trecer seperti pada gmbr di bawah ini:
2. Lalu hubungkan semuanya dengan kabel yang sesuai
3. Lalu atur IP Address pada setiap PC yang ada sesuai dengan tabel yang di atas tadi
4. Konfigurasi IP Address pada R1. Ketikan syntax dibawah ini :
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface fastethernet 0/0
R1(config-if)#ip address 172.30.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#duplex auto
R1(config-if)#speed auto
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#interface fastethernet 0/1
R1(config-if)#ip address 172.30.2.1 255.255.255.0
R1(config-if)#duplex auto
R1(config-if)#speed auto
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit 

R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config-if)#ip address 209.165.200.230 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#exit
R1(config)#router rip
R1(config-router)#passive-interface fastethernet 0/0
R1(config-router)#passive-interface fastethernet 0/1
R1(config-router)#network 172.30.0.0
R1(config-router)#network 209.165.200.0
R1(config-router)#exit

5. Konfigurasi RIP pada R1 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R1(config)#router rip
R1(config-router)#version 2
R1(config-router)#no auto-summary
R1(config-router)#end 
 
6. Cek hasil konfigurasi pada R1, ketikan syntax dibawah ini :
R1#show ip protocols
Apabila hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R1 telah berhasil.

7. Konfigurasi IP Address pada R2. Ketikan syntax dibawah ini :
R2>enable
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#
R2(config)#interface fastethernet 0/0
R2(config-if)#ip address 10.1.0.1 255.255.0.0
R2(config-if)#duplex auto
R2(config-if)#speed auto
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#interface serial 0/0/1
R2(config-if)#ip address 209.165.200.233 255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown 
R2(config-if)#interface serial 0/0/0
R2(config-if)#ip address 209.165.200.229 255.255.255.252
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#router rip
R2(config-router)#passive-interface fastethernet 0/0
R2(config-router)#network 10.0.0.0
R2(config-router)#network 209.165.200.0
R2(config-router)#end 

8. Konfigurasi RIP pada R2 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#router rip
R2(config-router)#version 2
R2(config-router)#no auto-summary
R2(config-router)#end 
Cek hasil konfigurasi pada R2, ketikan syntax dibawah ini :
R2#show ip protocols
Apabila hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R2 telah berhasil.
9. Konfigurasi IP Address pada R3. Ketikan syntax dibawah ini :
R3>enable
R3#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R3(config)#interface fastethernet 0/0
R3(config-if)#ip address 172.30.100.1 255.255.255.0
R3(config-if)#duplex auto
R3(config-if)#speed auto
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#interface serial 0/0/1
R3(config-if)#ip address 209.165.200.234 255.255.255.252
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit 
R3(config)#interface loopback 0
R3(config-if)#ip address 172.30.110.1 255.255.255.0
R3(config-if)#interface loopback 1
R3(config-if)#ip address 172.30.200.17 255.255.255.240
R3(config-if)#interface loopback 2
R3(config-if)#ip address 172.30.200.33 255.255.255.240
R3(config-if)#exit 
R3(config-if)#exit
R3(config)#router rip
R3(config-router)#passive-interface fastethernet0/0
R3(config-router)#network 172.30.0.0
R3(config-router)#network 209.165.200.0
R3(config-router)#exit 

10. Konfigurasi RIP pada R3 menjadi RIP Versi 2. Ketikan syntax dibawah ini :
R3(config)#router rip
R3(config-router)#version 2
R3(config-router)#no auto-summary
R3(config-router)#end 
E. Hasil
Cek hasil konfigurasi pada R3, ketikan syntax dibawah ini :
R3#show ip protocols
Apabila hasilnya sama seperti gambar dibawah ini berarti konfigurasi RIP v2 pada R3 telah berhasil.

Tugas TKJ12 (Nama : Aji Wahyudi & Arum Putri)

Nama     : 1.Aji Wahyudi  (01)
                  2.Arum Putri    (05)

Laporan Praktikum VLAN pada switch cisco 
 
A. Virtual LAN
            Virtual LAN (VLAN) memberikan suatu metoda yang sangat flexible untuk memanage segment-2 jaringan menggunakan Switch LAN. Jika menggunakan VLAN dalam jaringan-jaringan yang mempunyai Swithes yang saling terhubung, VLAN trunking antar switches diperlukan.
            VLAN memberikan suatu flexibilitas managemen dalam membuat Virtual LAN terpisah menjadi segment-segment atau subnet-subnet yang bisa dignakan untuk mendifinisikan lokasi terpisah atau jaringan-jaringan departemental. Penggunaan Virtual LAN dalam suatu jaringan LAN adalah bersifat opsional dan biasanya dipengaruhi oleh kebutuhan2 tertentu yang khusus seperti misalnya alasan keamanan dan pemisahan departemen.
B. Langkah Praktikum 
Praktikum Kali ini akan membuat sebuah simulasi jaringan VLAN, sesuai dengan gambar dibawah ini.

Cisco Packet Tracer 5.3
  •           Ambil 6 buah PC dari select device box pada bagian end devices dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
  •            Lalu ganti nama masing-masing PC menjadi : PC1, PC2, PC3, PC4, PC5, PC6. Caranya klik PC, lalu Klik Config, lalu isi nama di Display Name.
  •            Ambil 3 buah Switch dari select device box pada bagian Switches dengan cara di drop(ditarik) lalu tempatkan ke logical workspace seperti terlihat pada gambar dibawah ini
-        
            Hubungkan 6 PC tadi dengan kabel yang sesuai (kabel  Straight) ke masing-masing Switch dengan Ketentuan sebagai berikut :
PC1 FastEthernet Ã  Switch2 FastEthernet0/11
PC2 FastEthernet Ã  Switch2 FastEthernet0/18
PC3 FastEthernet Ã  Switch2 FastEthernet0/6
PC4 FastEthernet Ã  Switch3 FastEthernet0/11
PC5 FastEthernet Ã  Switch3 FastEthernet0/18
PC6 FastEthernet Ã  Switch3 FastEthernet0/6 
-        
            Hubungkan masing-masing Switch dengan kabel yang sesuai (kabel  Cross) dengan ketentuan sebagai berikut :
Switch2 FastEthernet0/1 Ã  Switch1 FastEthernet0/1
Switch3 FastEthernet0/3 Ã  Switch1 FastEthernet0/3
-          
      Klik PC yang ada di logical workspace, lalu set alamat IP tiap-tiap PC dengan ketentuan sebagai berikut :
PC1 : 172.17.10.21                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC2 : 172.17.20.22                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC3 : 172.17.30.23                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC4 : 172.17.10.24                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC5 : 172.17.20.25                            Subnet mask : 255.255.255.0
PC6 : 172.17.30.26                            Subnet mask : 255.255.255.0
-          
      Konfigurasi VLAN pada masing-masing Switch1, Switch2 dan Switch3. Klik Switch – Config – VLAN Database – isi VLAN Number dan VLAN Name sesuai dengan ketentuan berikut :
VLAN Number                                   VLAN Name
10                                                           Faculty
20                                                           Students
30                                                           Guest
99                                                           Management&Native

Pengaturan VLAN pada Switch2 dan Switch3.
  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/6 – VLAN 30

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/11 – VLAN 10

  • Klik Switch – Config – FastEthernet0/18 – VLAN 20


Pengaturan Trunk pada Switch.
  • Klik Switch2 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk

  • Klik Switch3 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk

  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/1 – Trunk
  • Klik Switch1 – Config – FastEthernet0/3 – Trunk



V.                  Hasil
Untuk mengecek apakah Simulasi Jaringan VLAN yang tadi sudah kita buat berjalan dengan baik atau tidak dapat dilakukang dengan cara mengirimkan paket ICMP. Ikuti langkah-langkah berikut :

  •            Klik Gambar Pesan yang berada disisi kanan aplikasi Packet Tracer, lalu klik PC yang ingin mengirim pesan tersebut. Setelah itu klik PC tujuan dikirimkannya pesan tersebut. Setelah itu klik Simulation dibelakang Realtime.


  •            Lalu klik Edit Filters, hapus tanda centang pada Show All/None, lalu centang ICMP. Setelah itu Klik Auto Capture / Play.

  •            Lalu lihat disisi kanan bawah aplikai Packet Tracer. Apabila di kotak tersebut tertera status Successful, berarti Simulasi Jaringan VLAN yang tadi dibuat berjalan dengan baik.